Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Terasa di Pengalengan, Gempa 'Rajin' Menggoyang Kabupaten Bandung

Gempa tercatat sudah beberapa kali menggoyang-goyang wilayah Kabupaten Bandung sejak tahun lalu.

5 Februari 2020 | 12.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah murid SDN Sirnajaya II melintasi sekolahnya yang nyaris roboh usai acara perpisahan kelas VI di Desa Mangunjaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/7). Satu ruang roboh dan sembilan ruang lainnya rusak berat dan nyaris roboh akibat dibiarkan rusak pasca gempa Jawa Barat 2009 lalu. Hingga kini tidak ada sama sekali bantuan renovasi sekolah dari pemerintah kabupaten. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Tiga kali gempa tektonik lemah tapi dangkal mengguncang dari perut bumi Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu pagi 5 Februari 2020. Goyangannya di permukaan terasa di wilayah Pangalengan dengan skala intensitas II - III MMI (modified mercalli intensity)

Skala II MMI adalah getaran gempa itu dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Sedang skala III MMI adalah getarannya dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

BMKG menetapkan dampak itu berdasarkan tingkat guncangan dan berdasarkan laporan dari masyarakat. "Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa-gempa tersebut," kata Hendro Nugroho, Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang lewat keterangan tertulis Rabu 5 Februari 2020.

Seperti umumnya yang terjadi, rangkaian tiga gempa berkekuatan 2,9; 2,8; dan 3,5 Magnitudo yang terjadi antara Pukul 08.31 sampai 08.47 WIB itu pun diikuti gempa susulan. Di antaranya, hasil monitoring BMKG, pada pukul 08:54:27 WIB dengan Magnitudo 2,4 dan Pukul 08:56:37 WIB dengan M=2.8. Atas peristiwa ini BMKG meminta masyarakat tetap tenang.

Gempa tercatat sudah beberapa kali menggoyang-goyang wilayah Kabupaten Bandung. Di antaranya yang terjadi pada 6 Januari lalu saat gempa tektonik bermagnitudo 5,0 mengguncang dari bawah laut, sekitar 121 kilometer arah barat daya Kota Garut. Saat itu goyangan gempa akibat aktivitas subduksi atau penunjaman lempeng Indo-Australia ke lempeng Eurasia tersebut terasa hingga sebagian wilayah Kabupaten Bandung.  

Sepanjang 2019, tercatat setidaknya tiga gempa yang menggoyang Kabupaten Bandung. Pertama yang berkekuatan 4,1 Magnitudo pada 11 Februari. Saat itu disebutkan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Guncangannya dirasakan di daerah Bojongsoang dan Banjaran.

Pada 14 Juni, gempa 3,8 Magnitudo yang menggoyang wilayah Pengalengan. Gempa yang terjadi tergolong dangkal di bawah laut akibat aktivitas Intraplate Eurasia. Lalu pada 19 Desember, gempa tektonik bermagnitudo 3,0 akibat aktivitas zona patahan Garsela, singkatan dari Garut Selatan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus