Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Ankara - Tujuh ekor singa kabur dari satu taman safari di Afrika Selatan, Senin malam 11 Mei 2020. Kepolisian meminta warga setempat untuk "lebih berhati-hati."
Ketujuh singa tersebut, terdiri dari lima jantan dan dua betina, kabur dari Taman Safari Ingogo, dekat Kota Louis Trichardt. Menurut situs berita The Times yang mengutip Kepolisian Limpopo, kawanan singa itu belum berhasil ditemukan kembali hingga sehari setelahnya.
"Kawanan singa itu diduga terlihat berkeliaran di daerah yang berlawanan dengan Speaker Park Phase 1 dan 2, di area Alldays, pagi ini sekitar pukul 7," kata petugas kepolisian, Selasa 12 Mei 2020.
Pemilik taman safari dan polisi dilaporkan telah memanggil petugas dari lembaga pengembangan ekonomi, lingkungan dan pariwisata Limpopo untuk membantu upaya evakuasi hewan buas tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, tak diketahui pasti bagaimana singa-singa itu bisa lepas. Taman safari merupakan area lahan yang luas, tempat satwa liar hidup dengan aman atau diburu secara terkontrol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peristiwa ini mengingatkan kepada narasi yang pernah viral di media sosial tentang Presiden Rusia Vladimir Putin melepas 800 harimau dan singa di negaranya untuk memaksa warga tetap di rumah. Narasi yang menyebar di tengah munculnya kebijakan di sejumlah negara untuk membatasi pergerakan masyarakat dalam rangka mencegah penularan virus Corona Covid-19 itu belakangan diketahui sesat.
Salah satu media yang pernah memuat foto singa itu adalah situs media asing New York Post, yakni dalam artikelnya yang berjudul "A lion named Columbus decided to explore Johannesburg", pada 15 April 2016. Menurut artikel tersebut, singa yang bernama Columbus itu dilepaskan di jalanan Kota Johannesburg, Afrika Selatan, untuk kepentingan pembuatan film.
Sumber: Anadolu