Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Uap Itu Bisa Mencekik

Para ahli di as memberikan pernyataan mengenai bahaya dari penyimpanan lng. tangki yang bocor akan menghasilkan gas yang akan meledak bila terbakar, atau menyebabkan orang mati tercekik. (ling)

11 Februari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BAHAYA kecelakaan yang hebat bisa bermacam-macam dalam penyimpanan LNG, yang bisa menyebabkan orang tak nyenyak tidur. baru-baru ini misalnya. AFP dan koran The New York Times menyiarkan laporan Dr David Rosebaum dkk setebal 600 halaman yang disusun atas permintaan Kantor Akuntan Negara AS. Menurut laporan itu, Amerika Serikat "sedang menghadapi ancaman yang berdaya-binasa jauh lebih tinggi dari pada serangan bom nuklir." Ancaman itu datangnya dari 60 tanki raksasa tempat pemerintah AS menimbun cadangan LNG-nya. Bila salah satu tanki jebol karena kecelakaan, cairan itu akan berubah kembali jadi gas, yang meresap ke dalam lorong kereta-api bawah-tanah atau riol kota besar yang padat penduduknya. Campuran gas dan udara itu dapat meledak dengan kekuatan lebih dahsyat dari ribuan ton TNT (tri-nitrotoluena). Ia bisa membunuh serta melemaskan ratusan ribu manusia. Dr Rosenbaum berpendapat bahwa pemerintah AS masih "kurang hati-hati", dan "tak cukup melindungi kesehatan serta keselamatan umum." Hampir senada dengan Dr Rosenbaum adalah pernyataan Dr James Fay dari MIT (Massachusetts Institute of Technology). Kata Dr Fay, "bahaya ledakan gas alam juga bisa timbul dari kapal tanki LNG yang masih berada di laut." Kalau salah satu tankinya bocor karena tabrakan, karam atau sabotase dalam beberapa menit saja uap gas alam sudah merembes ke luar sampai ludes. Dan akan terbentuklah "awan gas alam" yang mengambang di atas laut dengan tebal sampai 21, meter dan panjang sampai 1« km. Bila terbawa angin, awan maut yang sewaktu-waktu siap meledak itu dapat terhembus sampai ke darat. Begitu bersentuhan dengan api, awan itu akan terbakar. Apinya akan terus merambat mundur ke sumber asalnya. Begitu pulalah bahaya yang dihadapi pekerja dan masyarakat di sekitar tanki LNG di darat. Memang, LNG di dalam tanki yang hampa udara, menurut para ahli "tak akan terbakar meski dimasuki korek api menyala sekalipun." Namun ada bahaya lain yang tak perlu berwujud kebakaran. Seperti yang dibuktikan secara ehsperimentil oleh David S. Burgess dan rekan-rekannya dari Biro Pertambangan AS (1970), uap gas alam cair yang bersentuhan dengan air dapat meledak dengan kekuatan di bawah 690 kilonewton/mÿFD, terutama bila komposisi ethane dan propanenya cukup tinggi. Ledakan juga bisa timbul, bila dua jenis gas alam dengan kepadatan dan suhu yang berbeda, tercampur. Tahun 1971, sebuah tanki LNG nyaris meledak di Italia karena muata~n LN~G baru yang lebih padat dan hangat dialirkan ke dalam tanki itu yang sudah ada isinya. Sekitar 18 jam setelah muatan baru dialirkan ke dalam tanki, barometer tanki menunjukkan kenaikan tekanan yang mengkhawatirkan. Buru-buru keran pengaman dibuka, dan dalam waktu sejam saja 150 ribu kg gas alam terbuang ke luar. Untung saja kenaikan tekanan dalam tanki belum sampai meledakkan wadah itu, dan gas yang terbuang tak menyenggol api dan terbakar. Risiko Lebih Kecil Bahaya ledakan gas tanpa nyala itu kini dapat dikurangi dengan fasilitas dan teknologi ultra-dingin (crygenic technologic). serta prosedur dan peraturan keselamatan ke yang harus dipatuhi dengan ketat sekali. Sehingga ada ahli yang menyimpulkan, risiko mati karena kebakaran gas alam 10 kali lebih kecil ketimbang risiko kebakaran biasa di rumah dan sama dengan risiko maii disambar petir. Tapi kalau kebakaran itu sampai terjadi, para ahli FPC (Federal Power Commision) pemerintah AS sudah memperhitungkan, banwa kebakaran karena kebocoran tanker LNG di pelabunan New York misalnya dapat memanggang 807 ribu orang. Seandainya pun tak terjadi kebakaran, uap yang begitu dingin dan menggencet oksigen dapat menyebabkan orang mati tercekik dengan kulit muka dan bibir pecah berdarah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus