Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

UI Uji Coba Aspal Campur Sampah Plastik di Jalan Kompleks Kampus

Uji coba di jalan di Kampus UI Depok itu menggunakan seluruhnya 75 kilogram sampah plastik dari limbah kemasan mi instan.

30 Agustus 2020 | 06.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Uji coba penerapan aspal dengan campur sampah plastik pertama kali di jalan tol ini dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Rest Area KM 43 tol Tangerang-Merak, Kamis 14 Desember 2017. FOTO: TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Indonesia melapisi Jalan Sumitro Djoyohadikusumo, Kampus UI Depok, dengan aspal plastik multilayer, Jumat 28 Agustus 2020. Pengaspalan ini merupakan bagian dari proyek percontohan pemanfaatan bahan limbah sampah plastik bernilai rendah sebagai campuran aspal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UI bekerja sama dengan PT Chandra Asri Petrochemica, PT Samudera Montaz, dan Perusahaan Konstruksi Wasco Indonesia dalam proyek tersebut. Mereka menggunakan seluruhnya 75 kilogram sampah plastik dari limbah kemasan mi instan. Sedang area yang diaspal untuk proyek percontohan ini seluas 241 meter persegi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat peninjauan pengaspalan, Kepala Badan Kerjasama, Ventura dan Digital UI Dedi Priadiv menuturkan kalau kolaborasi yang dilakukan saat ini merupakan penerapan model kerja sama yang optimal antara UI dan mitra industri dalam mencari solusi masalah limbah plastik. "Jika uji coba ini berhasil, maka ke depannya komplek UI akan kembali memanfaatkan aspal plastik," kata Dedi melalui keterangan tertulis, Sabtu 29 Agustus 2020.

Ahli Teknologi Polimer dari Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik UI, Mochamad Chalid, mengatakan daur ulang limbah plastik bernilai rendah mampu meningkatkan kualitas aspal. Dengan komposisi yang ideal, penambahan sampah plastik tersebut ke dalam campuran aspal dapat meningkatkan kualitas stabilitas jalan hingga 40 persen sesuai dengan hasil pengujian yang dilakukan oleh tim peneliti UI, Perusahaan Konstruksi Wasco dan PT Chandra Asri Petrochemical.

"Dengan demikian, kualitas jalan akan menjadi lebih kuat dan tahan lama, sehingga berpotensi menghemat biaya perawatan jalan," ucap dia.

Chalid menerangkan, aspal plastik diolah dari aspal biasa dengan campuran 5-6 persen cacahan sampah plastik. Sampah plastik berupa limbah bungkus mi instan merupakan produk plastik yang terdiri atas polietilena dan polipropilena, merupakan limbah dari PT Samudera Montaz, sebuah perusahaan kemasan multilayer di Indonesia. Limbah plastik tersebut dicacah sehingga siap untuk dijadikan bahan campuran aspal.

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus