Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju bersama tim gabungan yang terdiri dari organisasi perangkat daerah terkait pada Senin, 27 Januari 2025, mengerahkan alat berat guna membuka akses jalan Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, yang dilanda bencana longsor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mamuju Muh. Taslim Sukirno menyatakan tim gabungan akan melakukan pembersihan material longsor hingga Rabu, 29 Januari 2025. BPBD Kabupaten Mamuju mencatat sebanyak empat orang meninggal dunia dan enam orang luka-luka akibat peristiwa ini. Korban luka telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Taslim mengatakan BPBD mendirikan posko di Kantor BPBD Kabupaten Mamuju serta pos lapangan di wilayah terdekat rumah warga di Kecamatan Mamuju. "Adapun dalam pos lapangan ini telah tersedia tenaga dan fasilitas kesehatan, ambulans serta bantuan logistik yang dapat diakses oleh warga terdampak," kata Taslim melalui keterangan tertulis, Selasa, 28 Januari 2025.
BPBD mengerahkan dua perahu lipat dan satu perahu karet untuk evakuasi warga terdampak banjir ke kerabat terdekat serta mendistribusikan bantuan logistik dan air bersih kepada para pengungsi bersama Dinas Sosial Kabupaten Mamuju.
Per Selasa, BPBD Kabupaten Mamuju mencatat sebanyak empat kecamatan terdampak banjir, yaitu Kecamatan Mamuju (Kelurahan Binanga dan Desa Bambu); Kecamatan Kalukku (Kelurahan Bebanga, Desa Pammulukang dan Desa Ahuni); Kecamatan Simboro (Kelurahan Simboro); dan Kecamatan Tapalang (Desa Orobatu).
Berdasarkan hasil asesmen BPBD, sebanyak 1.377 unit rumah, dua unit fasilitas ibadah dan tujuh unit sekolah terdampak banjir. Tercatat tujuh unit rumah rusak dan sebanyak 1.972 jiwa terdampak kejadian ini. "Selain itu, BPBD melaporkan satu unit rumah terdampak tanah longsor di Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju," kata dia.
Sebelumnya banjir juga merendam akses Jalan Trans Sulawesi pada Minggu, 26 Januari, pukul 17.00 waktu setempat. Taslim menyatakan dalam selang waktu tiga jam setelah kejadian, banjir di area Trans Sulawesi telah surut. Hingga Senin pukul 02.40 dini hari, banjir yang merendam pemukiman warga berangsur surut dengan tinggi muka air 30 sentimeter.
Kabupaten Mamuju masih diguyur hujan ringan sehingga Taslim mengimbau warga setempat untuk tetap waspada terhadap banjir dan tanah longsor susulan serta para pengungsi untuk bertahan di posko yang telah disediakan oleh tim gabungan.
Sebagai informasi, banjir dan tanah longsor di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, terjadi pada Minggu pukul 17.00 waktu setempat yang dipicu oleh hujan lebat selama empat jam.
Menyikapi hal tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah. Jika hujan lebat mengguyur lebih dari satu jam, bagi warga yang tinggal di lokasi tanah miring atau dekat lereng tebing maupun bukit untuk dapat melakukan evakuasi sementara guna menghindari potensi tanah longsor.
Pemerintah daerah dan warga setempat dapat melakukan pemeriksaan dan pembersihan saluran drainase serta daerah aliran sungai untuk mengantisipasi peningkatan debit air akibat hujan maupun luapan air sungai.
Warga juga dapat memantau informasi prakiraan cuaca secara berkala melalui BMKG dan mengikuti informasi yang dapat dipertanggungjawabkan terkait dengan potensi bencana maupun instruksi berkaitan dengan kedaruratan melalui BNPB maupun BPBD setempat.
Pilihan Editor: Kementerian Kehutanan Siapkan Perhutanan Sosial 8,3 Juta Hektare untuk Swasembada Pangan