Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bertempat di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kamal Muara, Jakarta Utara, beberapa warga memanfaatkan teknologi hidroponik untuk berkebun. Tanaman yang ditanam seperti pakcoy, selada, sawi kriting, sawi pagoda, hingga samhong king.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau di Kamal ini kan lahannya terbatas, mau nggak mau kita kembangkan hidroponik. Semua orang sebenarnya bisa membuat hidroponik ini tapi kebanyakan pada tidak telaten," kata warga Kamal Muara, Dasun Mustopo, 56, di lokasi RPTRA Kamal Bahari, Kamal Muara, Jakarta Utara, Sabtu 12 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di RPTRA, Dasun dan rekan-rekannya memiliki dua rak hidroponik yang masing-masing berjejer enam paralon hidroponik. Menurut Dasun, pembuatan rak hidroponik ini juga harus disesuaikan dengan tanaman yang ingin ditanam. "Kalau kangkung, satu paralon bisa sampai 38 lubang. Tapi kalau untuk tanaman pakcoy, sawi, selada satu paralon cuman cukup 29 lubang," ungkap Dasun.
Dengan modal bibit satu ons dan dua rak hidroponik, Dasun dan rekan-rekannya mampu panen tiga hari sekali. Namun, ia mengungkapkan butuh ketelatenan untuk menanam menggunakan hidroponik.
"Kalau telaten merawatnya dengan tiga hari sekali dicek konsentrasi pH-nya serta TDS-nya, bisa panen tiga hari sekali," kata Dasun. Lebih lanjut lagi, Dasun mengungkapkan bahwa hasil tanaman hidroponik di RPTRA Kamal Bahari ini telah dipasarkan ke fresh market Pantai Indah Kapuk.
Senada dengan Dasun, Wali Kota Jakarta Sigit Wijatmoko mendukung program hidroponik ini sebagai langkah pemanfaatan ruang di Jakarta. "Kita ketahui bersama bahwa Jakarta ini kan tanahnya tidak nambah, namun hidroponik menjadikan fungsi ruang, terutama ruang hijau, bertambah," ungkapnya.
Selain dari segi pemanfaatan ruang, Sigit juga menegaskan bahwa inovasi hidroponik ini juga bisa membantu perekonomian masyarakat yang memilikinya. "Sekarang ini kan pola hidup masyarakat mulai ke healthy lifestyle. Nah, tanaman hidroponik ini kan menjawab itu. Hidroponik di RPTRA ini juga bahkan sudah dipasarkan ke luar, standarnya ini bukan di pasar tradisional, tapi sudah pada taraf pasar modern," lanjutnya.
Melihat potensi dalam kegiatan hidroponik di Kamal Muara ini, Samsung Electronics Indonesia turut membantu kegiatan ini dalam rangka aksi tahunan Samsung Global Volunteering Month.
"Program ini dilakukan berdasarkan assesment yang kita dapat di lapangan di mana di RPTRA Kamal Muara ini sudah ada tanaman hidroponik dan sudah ada pasarnya. Tapi sayangnya rak hidroponiknya masih minim. Makanya kita bantu juga," ungkap Head of Corporate Citizenship PT Samsung Electronics Indonesia, Ennita Promono.
Pada kesempatan ini, kata Dasun, Samsung Electronics Indonesia memberikan bantuan 60 paralon. Selanjutnya, paralon-paralon tersebut akan disulap menjadi 10 rak hidroponik dengan masing-masing enam paralon berjejer ke atas. Menurut pantauan Tempo, proses pembuatan ini dikerjakan langsung oleh para peserta volunteer dengan di bawah bimbingan Dasun.
GALUH PUTRI RIYANTO