Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi untuk beberapa wilayah perairan pada 15-16 Februari 2024. Prakirawan BMKG, Benedictus Kushardian, mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara cenderung bergerak dari utara ke timur dengan kecepatan berkisar 6-25 knot. Angin di wilayah bagian selatan juga bergerak dari barat daya ke barat laut dengan laju yang sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Kepuluan Kai-Aru, perairan Kepulauan Sermata-Tanimbar, dan Laut Arafuru,” katanya melalui keterangan resmi, Kamis, 15 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Potensi gelombang tinggi di beberapa perairan tersebut mencapai 2,5-4 meter. BMKG juga mencatat peluang terjadinya gelombang tinggi di perairan Kepulauan Sitaro, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, serta Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua.
Beberapa kawasan lain juga berpeluang diterpa gelombang setinggi 1,25-2,5 meter. Potenso gelombang laut yang harus diwaspadai kapal ukuran kecil hingga sedang itu tercatat di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatera, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa-Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, serta Samudra Hindia Selatan Jawa-Sumba.
Ada juga indikasi serupa di perairan Natuna-Anambas, perairan Kepulauan Subi-Serasan, perairan timur Kepulauan Bintan-Kepulauan Lingga, Laut Natuna, perairan utara Pulau Bangka, Selat Makassar, Laut Sulawesi bagian barat, perairan utara Sulawesi Utara, Laut Maluku, perairan utara Papua Barat-Papua, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, lalu perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru.
Peringatan dini BMKG ditujukan untuk dunia pelayaran. Pemilik perahu nelayan memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Adapun kapal tongkang mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kapal Fery diimbau memperhatikan angin sekencang 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter harus diperhatikan kapal ferry. Adapun armada besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memanctau kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter. "Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ucap Benedictus.