Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati kembali mengingatkan para pemudik mengenai risiko cuaca ekstrem menuju Hari Raya Lebaran 2025. Imbauan itu kembali dia gaungkan ketika meninjau arus mudik di Pelabuhan Merak, Banten, serta Rest Area KM57A Tol Cikampek di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, bersama rombongan menteri dan pejabat lembaga negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Periode mudik merupakan masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, yang ditandai dengan cuaca ekstrem,” katanya di sela agenda tersebut, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 27 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Dwikorita, masa pancaroba bisa memicu hujan lebat berdurasi singkat, petir, dan angin kencang. Ada juga potensi angin puting beliung dan hujan es di beberapa wilayah. “Salah satu daerah yang berpotensi terpapar hujan dengan intensitas sedang hingga lebat adalah Jawa Barat,” tuturnya.
Dia sebelumnya sempat menyebut curah hujan masih tinggi di sejumlah wilayah Indonesia meski periode kemarau sudah di depan mata. Hujan lebat berdurasi singkat masih berpotensi turun selama dasarian atau 10 hari pertama April 2025, persis pada periode arus balik mudik.
Selama perjalanan mudik maupun arus balik, tim BMKG juga aktif mengingatkan soal risiko gelombang tinggi di laut, rata-rata hingga 2 meter, yang muncul di perairan selatan Sumatera, selatan Jawa, serta Nusa Tenggara Timur. Fase bulan purnama pada akhir bulan ini juga berpotensi menimbulkan banjir rob di area pesisir.
Dalam rombongan yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan curah hujan berpotensi meningkat pada akhir bulan ini di beberapa rute mudik, seperti di Lampung. “Lampung pada 28 Maret (akan) ada peningkatan. Jika diperlukan, kami akan mengadakan operasi modifikasi cuaca khusus di Lampung,” katanya.
Suharyanto dan Dwikorita juga ikut dalam rapat koordinasi ihwal mudik Lebaran 2025 yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno. Rapat koordinasi di Pelabuhan Merak pada Rabu, 26 Maret kemarin, diikuti juga oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Suharyanto memastikan personel BNPB, termasuk tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di daerah tingkat satu dan dua, sudah disiagakan untuk mengantisipasi keadaan darurat saat mudik. “Ada pos yang lengkap dengan logistik, tempat istirahat, dan peralatan penanggulangan bencana,” kata dia.