Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Newsletter

Serbuan Belalang Sumba di NTT

Sejak awal tahun ini, Pulau Sumba di NTT diserbu belalang kembara. Populasi belalang kembara meledak dan melahap daun dan batang padi serta jagung.

3 Juni 2022 | 11.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejak awal tahun ini, Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur diserbu belalang kembara (Locusta migratoria manilensis). Populasi belalang kembara meledak dan melahap daun dan batang padi serta jagung sehingga menggagalkan panen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak awal tahun ini, Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur diserbu belalang kembara (Locusta migratoria manilensis). Populasi belalang kembara meledak dan melahap daun dan batang padi serta jagung sehingga menggagalkan panen. Di Sumba Timur lebih dari 480 hektare padi dan 2.770 hektare jagung di 22 kecamatan luluh lantak diinvasi pasukan belalang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Belalang kembara kemudian bergerak ke barat, menyerbu tiga kabupaten lainnya di Pulau Sumba. Di Sumba Tengah, mereka tak pandang bulu menggasak padi program food estate. Petani merugi Rp 5-10 juta karena biaya merawat padi yang ludes dimakan belalang. Di kabupaten lainnya, petani telah panen, namun tetap merugi karena belalang juga memakan tanaman padi yang baru ditanam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada banyak faktor yang mendorong ledakan populasi belalang kembara. Salah satunya perubahan pola cuaca akibat krisis iklim. Fenomena La Niña di tahun ini membuat musim hujan menjadi lebih panjang yang membuat waktu pembesaran populasi belalang ikut panjang. La Niña juga mengakibatkan hujan turun lebih awal di Sumba, yaitu Oktober 2021, dengan intensitas cukup tinggi.

Pembukaan hutan menjadi ladang terbuka untuk perkebunan tebu dan tanaman padi melalui program food estate juga memperburuk serangan belalang. Tanaman tebu dan padi merupakan makanan favorit belalang kembara. Tersediannya pakan yang melimpah ini membuat belalang bereproduksi dengan cepat.

Kondisi ekosistem turut mempengaruhi ledakan populasi belalang kembara. Populasi beberapa burung pemangsa belalang yang makin jarang, salah satunya spesies branjangan Sumba akibat perburuan burung kicau dan kehilangan habitat. Padahal, branjangan Sumba adalah predator alami yang dapat mengurangi jumlah belalang dewasa karena dimangsa ketika masih dalam bentuk nimfa.

Seperti telur dan ayam, hama muncul akibat krisis iklim. Krisis iklim terjadi karena ulah manusia. Siklus ini adalah hukum alam jika ekosistem tak seimbang. Mana yang harus diperbaiki lebih dulu? Kami mengulas cara-cara sains mencegah hama. Selamat membaca.

 

Dody Hidayat

Redaktur Pelaksana

 

LINGKUNGAN

 Serbuan Si Kembara yang Rakus

Serangan belalang kembara meluas ke seluruh kabupaten di Pulau Sumba. Keseimbangan ekosistem menjadi kunci pengendalian dan pencegahan.

 

Dibayang-bayangi Perburuan Liar

Branjangan Sumba diburu karena kicaunya yang merdu dan dapat meniru suara burung lain. Predator alamiah belalang kembara menjelang punah.

https://majalah.tempo.co/read/lingkungan/166031/branjangan-sumba-predator-alamiah-belalang-kembara-menjelang-punah

 

OPINI

Burung Diburu, Belalang Menyerbu

OLAHRAGA

Debut Putri Renang Gaya Punggung

Flairene Candrea Wonomiharjo meraih medali emas lomba renang 100 meter gaya punggung putri SEA Games 2021 Vietnam. Turnamen internasional pertamanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus