Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Slovenia, Tadej Pogacar, berhasil menjuarai ajang balap sepeda bergengsi Tour de France 2021. Ia merebut gelar itu untuk kedua kalinya secara beruntun, Ahad, 19 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam lomba 21 etape itu, dia mengalahkan pembalap Denmark Jonas Vingegaard dengan jarak lima menit 20 detik. Sedangkan pembalap Ekuador Richard Carapaz menduduki peringkat tiga dengan selisih waktu 7:03 dari sang juara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut sejumlah fakta tentang Tadej Pogacar:
Catatan Hebat
Ia menjadi pembalap sepeda termuda yang menjuarai Tour de France dua kali secara beruntun. Ia menorehkan catatan itu saat berusia 22 tahun.
Dia menyelesaikan Tour dengan juga memakai jersey putih sebagai pembalap terbaik di bawah usia 25 tahun serta jersey polkadot untuk klasifikasi tanjakan, seperti tahun lalu. Sedangkan jersey hijau (paling sering merajai etape) diklaim Mark Cavendish asal Inggris.Tadej Pogacar. REUTERS/Stephane Mahe
Julukan Kanibal Baru
Ia dijuluki Kanibal Baru oleh penyandang gelar tersebut. "Saya melihatnya sebagai sang Kanibal baru," kata juara Tour lima kali Eddy Merckx yang menyandang sebutan itu karena nafsu yang tak pernah terpuaskan untuk menang dan menjuarai Tour pertamanya pada 1969 saat berusia 23 tahun.
"Dia sangat kuat. Saya melihat dia memenangi beberapa edisi Tour dalam beberapa tahun ke depan. Jika tidak terjadi apa-apa kepadanya, dia tentunya bisa memenangi Tour de France lebih dari lima kali."
Selanjutnya: Rekor Apik Sebelumnya
Deretan Rekor Sebelumnya
Tadej Pogacar menjadi pembalap termuda yang memenangi perlombaan Tur Dunia UCI saat menjuarai Tour of California 2019 dalam usia 20 tahun. Dalam debutnya di Grand Tour (tiga balapan utama), ia menjuarai tiga etape Vuelta a Espaa 2019 dan finis di posisi ketiga.Pembalap UAE Team Emirates Tadej Pogacar mengenakan jersey kuning di depan Arc de Triomphe dalam etape 21 Tour de France 2021. REUTERS/Stephane Mahe
Dalam debutnya di Tour de France (2020), dia memenangkan tiga etape dan menjuarai balapan secara keseluruhan, serta klasifikasi gunung dan pembalap muda. Penampilan yang dia ulangi pada tahun berikutnya.
Pada Tour de France 2021 ia kembali mengamankan klasifikasi umum, pembalap muda, dan klasifikasi pegunungan. Dia, untuk kedua kalinya menjadi satu-satunya pembalap yang memenangkan ketiga klasifikasi ini secara bersamaan.Tadej Pogacar. REUTERS/Stephane Mahe
Dia saat ini berada di posisi kedua dalam peringkat dunia balap sepeda UCI, di belakang rekan senegaranya, Primoz Rogli.
Selanjutnya: Masa Kecil, Pacar, dan Pelatih Penemu Bakatnya
Masa Kecil
Tadej Pogacar lahir di Komenda, Slovenia, pada 21 September 1998. Ibunya Marjeta adalah seorang guru bahasa Prancis dan ayahnya Mirko sebelumnya bekerja sebagai staf manajemen di sebuah pabrik kursi.
Tadej adalah anak ketiga dari empat bersaudara.
Ia menerjuni olah raga balap sepeda mengikuti jejak kakak laki-lakinya Tilen. Ia bergabung dengan matan klub kakaknya, Rog Ljubljana, pada usia sembilan tahun.
Pertama Kali Ditemukan
Dia dilatih oleh peraih medali Kejuaraan Dunia Balapan Jalan Raya (Road World Championship) Andrej Hauptman, yang juga pelatih kepala dan kepala penyeleksi untuk Timnas Slovenia. Hauptman pertama kali melihat aksi Pogacar pada 2011 saat mengejar sekelompok remaja yang jauh lebih tua dari jarak 100 meter.
Hauptman kemudian melatih Pogacar sebagai pebalap U-23 di tim Rog–Ljubljana. Keduanya juga bekerja sama di tim saat UEA Team Emirates.Tadej Pogacar dan rekan setimnya di UAE Team Emirates saat menjalani etape 21 Tour de France 2021. REUTERS/Stephane Mahe
Sisi Kehidupan Pribadi
Tadej Pogcar memiliki tinggi badan 1,76 meter dan berat 66 kilogram. Ia tinggal di Monaco dengan pacarnya, yang juga pembalap sepeda Slovenia Urska Zigart. Panutannya adalah Alberto Contador. Dia juga pengagum Frank dan Andy Schleck saat tumbuh dewasa. Pogacar fasih berbahasa Slovenia, Inggris, dan Italia.
REUTERS | ANTARA