Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Arab Saudi Sesalkan Penolakan terhadap Rencana Pemindahan WTA Finals ke Arab Saudi

Asosiasi Tenis Putri menyatakan belum ada keputusan yang diambil mengenai WTA Finals edisi 2024.

31 Januari 2024 | 16.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Putri Reema binti Bandar bin Sultan bin Abdulaziz Al Saud. REUTERS/ Ahmed Yosri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat Reema binti Bandar Al-Saud mengatakan kritik atas rencana pemindahan WTA Finals ke Arab Saudi mewakili pandangan stereotipe dan Barat-sentris. Perdebatan mengenai tuan rumah turnamen itu di negara Teluk semakin meningkat, terutama setelah ditentang oleh legenda tenis putri Chris Evert dan Martina Navratilova melalui kolom di Washington Post.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Seperti banyak perempuan di seluruh dunia, kami memandang para legenda tenis sebagai pelopor dan panutan. Namun para juara ini telah meninggalkan perempuan-perempuan yang mereka inspirasi dan ini sangat mengecewakan,” kata Reema Al-Saud dalam sebuah pernyataan pada Senin, 29 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya sangat sedih membaca kolom di The Washington Post yang menolak Arab Saudi menjadi tuan rumah WTA Finals berdasarkan argumen yang merupakan stereotipe usang dan pandangan budaya kita yang berpusat pada Barat.”

“Kegagalan untuk mengakui kemajuan besar yang telah dicapai perempuan di Arab Saudi akan merendahkan perjalanan kami yang luar biasa. Hal ini tidak hanya melemahkan kemajuan perempuan dalam olahraga, tetapi sayangnya juga melemahkan kemajuan perempuan secara keseluruhan,” kata dia menambahkan.

Reema Al-Saud juga merupakan anggota Komite Olimpiade Arab Saudi dan anggota dewan Komite Olimpiade Internasional (IOC). Pada 2019, ia menjadi perempuan Arab Saudi pertama yang memegang posisi duta besar dan berupaya memperluas peluang bagi perempuan di negaranya.

Dalam pernyataannya, dia menegaskan perempuan Arab Saudi bertanggung jawab atas masa depan pribadi dan keuangan mereka dan mengutip kemajuan yang telah dicapai perempuan negara kaya minyak itu di bidang olahraga, pemerintahan, hukum, dan bisnis.

“Olahraga tidak boleh digunakan sebagai senjata untuk memajukan bias atau agenda pribadi... atau menghukum masyarakat yang ingin merangkul tenis dan membantu merayakan dan mengembangkan olahraga ini,” ujarnya.

Agustus lalu, ATP Tour mengumumkan perjanjian lima tahun dengan Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah Next Gen Finals. Namun, Evert dan Navratilova berpendapat masalahnya berbeda jika menyangkut perempuan karena calon tuan rumah berbenturan dengan “nilai-nilai WTA”.

Ketua WTA Steve Simon mengatakan kepada Reuters belum ada keputusan yang diambil mengenai WTA Finals edisi 2024. Dia juga mengatakan tahun lalu kerajaan tersebut menghadirkan “masalah besar” dan masalah tersebut sedang dibahas dengan berbagai kelompok.

Arab Saudi telah banyak berinvestasi dalam olahraga seperti sepak bola, Formula Satu, dan golf selama beberapa tahun terakhir. Namun para kritikus menuduh negara tersebut menggunakan olahraga untuk menutupi catatan buruknya dalam isu hak asasi manusia dan kesetaraan.

REUTERS

Sapto Yunus

Sapto Yunus

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus