Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Buntut Kejadian di Piala Thomas, KOI Minta LADI Bereskan Urusan dengan WADA

KOI ingin LADI segera menyelesaikan urusan dengan WADA sehingga dapat segera terbebas dari sanksi doping yang merugikan Indonesia.

18 Oktober 2021 | 08.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari. Tempo/Irsyan Hasyim

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) meminta Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) segera menyelesaikan tanggung jawabnya kepada Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Sebab, dampak sanksi atas LADI yang berlaku saat ini dinilai sangat merugikan Merah Putih. 

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari menyayangkan sanksi yang dijatuhkan WADA terhadap LADI sehingga membuat Merah Putih tak bisa berkibar saat tim bulu tangkis putra Indonesia meraih trofi kejuaraan beregu itu seusai mengalahkan Cina 3-0 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Ahad, 17 Oktober 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merah Putih tidak bisa dikibarkan saat Indonesia menjadi juara Piala Thomas 2020 pada Minggu malam adalah kali pertama sanksi WADA terhadap LADI mulai diberlakukan secara resmi.
 
“Saya sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia bangga dengan penampilan tim Thomas kita, tetapi juga sekaligus sangat kecewa dan sedih karena seremoni medali dengan bendera PBSI," kata Oktohari melalui keterangan tertulis, Ahad, 17 Oktober 2021. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menambahkan: "Bayangkan 19 tahun Indonesia mendambakan membawa pulang  Piala Thomas ke Tanah Air, tetapi saat juara justru bendera Merah Putih tidak bisa ditampilkan. Saya bersyukur Indonesia Raya masih dapat berkumandang.”

Pemain dan ofisial Indonesia merayakan kemenangan di atas podum dalam final Piala Thomas di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Ahad, 17 Oktober 2021. Meski menjadi tim yang paling sering juara, Tim Merah Putih terakhir kali merebut trofi pada 2002. Claus Fisker/Ritzau Scanpix via REUTERS
 
Tim Thomas Indonesia terakhir menjuarai turnamen supremasi bulu tangkis beregu putra tersebut pada 2002. Sukses yang dibawa Jonathan Christie dan kawan-kawan ini menambah keunggulan rekor Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia di Piala Thomas menjadi 14 kali atau terbanyak sepanjang sejarah turnamen ini digelar sejak 1949 di Preston, Inggris.
 
Namun, seremoni kemenangan Indonesia semalam tampak kurang sempurna dengan tidak bisa dikibarkannya Merah Putih. Alasannya, LADI masih  dinyatakan tidak patuh karena gagal menerapkan Kode Anti-Doping WADA 2021.
 
Akibatnya, sejumlah hak-hak Indonesia di olahraga internasional harus ditangguhkan. Di antaranya, tidak diperbolehkannya bendera negara berkibar di single event dan multi event internasional, tidak diizinkannya terpilih menjadi tuan rumah olahraga kelas regional, kontinental hingga dunia selama satu tahun sejak diberlakukannya sanksi, serta hak-hak eksklusif lainnya.
 
“Sanksi yang diberlakukan untuk Indonesia memang di luar ranah kerja NOC Indonesia. Untuk itu, Saya meminta LADI agar segera dapat memenuhi tanggung jawabnya yang mungkin masih tertunda kepada WADA sembari melakukan pendekatan agar Indonesia bisa segera terbebas dari sanksi,” ujar Oktohari.
 
“Sanksi ini menjadi bukti bahwa berkompetisi di kancah internasional tidak bisa sembarangan karena ada aturan yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, NOC Indonesia selalu kampanye dan berjuang untuk menempatkan tokoh olahraga Indonesia di Federasi Internasional."

"Bukan sekadar untuk tahu aturan terbaru, tetapi juga menunjukkan positioning Indonesia di kancah dunia sehingga kita tak cuma jago kandang," kata Oktohari menambahkan. 

Pemain Indonesia merayakan dengan trofi setelah memenangkan final Piala Thomas atas Cina di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Ahad, 17 Oktober 2021. Indonesia berhasil menundukkan Cina dengan skor 3-0. Claus Fisker/Ritzau Scanpix via REUTERS
 
Terkait penerapan sanksi WADA terhadap LADI, KOI akan berdiskusi bersama pemerintah dan LADI pada Senin, 18 Oktober 2021.

“Saya berharap LADI bisa menyelesaikan masalah ini secepatnya sehingga dapat segera terbebas dari sanksi doping yang merugikan Indonesia di ajang Internasional,” kata Oktohari.

Ketua KOI mengingatkan ada sejumlah agenda multievent yang akan diikuti Indonesia pada tahun depan. Ia menyebut, di antaranya, Asian Indoor and Martial Art Games (AIMAG) pada 10-20 Maret, SEA Games (Mei), Islamic Solidarity Games (9-18 Agustus), Asian Games (10-25 September), dan Asian Youth Games (20-28 Desember).

Karena itu, Oktohari mengatakan LADI harus secepatnya membereskan urusan dengan WADA agar kejadian saat tim bulu tangkis Indonesia menjadi menyabet Piala Thomas tidak terulang kembali untuk kejuaraan lainnya.
 
IRSYAN HASYIM

 
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus