Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Chef de Mission (CdM) Lexyndo Hakim mengaku belum menerima dokumen administrasi dan dokumen legalitas keikutsertaan tim tenis meja Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja. Ia masih menunggu arahan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo soal polemik tim tenis meja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim tenis meja Indonesia tampak mengikuti acara Pengukuhan Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2023 di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, pada Selasa, 2 Mei 2023. Keberadaan tim tenis meja menjadi perhatian karena cabang olahraga ini sempat dikabarkan bakal absen pada ajang multievent dua tahunan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau tenis meja kami menunggu arahan Pak Menpora (Dito Ariotedjo) soal administrasi dan legal. Kalau memang dikirim atau diberangkatkan, kami sebagai CdM tentunya memberikan pelayanan kepada mereka," ujar Lexyndo saat ditemui seusai acara pengukungan Kontingen Indonesia.
Tenis meja Indonesia sedang menghadapi polemik dualisme federasi antara Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) dan Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI). Menpora Dito Ariotedjo bahkan turun tangan untuk menyelesaikan dualisme yang terjadi pada kepengurusan cabang olahraga tenis meja.
Dito telah bertemu dan mencapai kesepakatan dengan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) Peter Layardi Lay dan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP PTMSI) Oegroseno di Kediaman Menpora, Jalan Widya Chandra, Jakarta, pada Rabu, 19 April 2023.
Seusai pertemuan tersebut, kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk menyerahkan persoalan yang selama ini terjadi pada cabang olahraga tenis meja kepada Menpora Dito. "Telah terjadi kesempatan antara Komjen Pol (Purn) Oegroseno dan Peter Layardi Lay untuk menyerahkan sepenuhnya ke Menpora untuk penyelesaian permasalahan dan persatuan tenis meja," ujar Dito.
Adanya kesempatan ini, kata Dito, menjadi kabar baik untuk perbaikan dan kemajuan olahraga tenis meja di Indonesia. Menteri berusia 32 tahun itu juga mengatakan untuk normalisasi kepengurusan tenis meja akan dipimpin langsung dirinya. Kedua pihak telah sepakat untuk di tengahi oleh Kemenpora dalam menyelesaikan konflik lebih dari 10 tahun di PTMSI," kata Dito.
Olahraga Sepeda Jadi Andalan di SEA Games 2023
Lebih lanjut, Lexyndo menyampaikan persiapan kontingen Indonesia sudah matang. Ia pun memprediksi cabang olahraga sepeda akan menjadi penyumbang medali pertama di SEA Games 2023. "Kalau persiapan atlet, saya sempat berkunjung ke mereka dan tentunya ada pola makan, strategi, dan yang paling penting dukungan dari pimpinan cabang olahraga," ungkapnya.
"(Soal medali pertama) mungkin yang paling dekat kami beri perhatian di cabang olahraga balap sepeda. Bukan kami utamakan, tapi mereka duluan yang bertanding. Mudah-mudahan ada medali terbaik di situ," kata Lexyndo.
Sebanyak 599 atlet, 230 ofisial, dan 55 orang tim headquarter yang terdiri dari dokter, paramedis, masseuse tim recovery akan diberangkatkan ke Kamboja. Mereka dibebani target 60 medali emas dan duduk di peringkat 3 peringkat umum SEA Games 2023.