TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias
Jokowi telah memberi restu agar
Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat digunakan untuk perhelatan balap motor dunia, MotoGP. Langkah ini, dinilai sebagai pintu awal Sentul untuk berbagai ajang betaraf internasional lain.
Manajer Sirkuit Sentul, Ananda Mikola, menyatakan, restu Jokowi itu membuat investor siap turun tangan membangun ulang sirkuit yang telah berdiri sejak 1994 itu. Dalam kunjungannya ke sirkuit Sentul kemarin, Jokowi pun menegaskan pembiayaan untuk pembangunan ulang sirkuit ini akan dipegang oleh pihak swasta.
Selama ini, Ananda mengatakan para investor masih ragu karena wacana pembangunan sirkuit balap lain di Palembang, Sumatera Selatan, dan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. "Mau tak mau investor juga akan yakin nih. Bahwa yang direstui dan dipercaya itu Sentul," kata Ananda saat dihubungi via sambungan telepon, Rabu, 7 Maret 2018.
Baca: Jokowi Jajal Sirkuit Sentul, Restui Direnovasi untuk MotoGP 2021
Ananda mengatakan wacana membangun sirkuit memang banyak dilakukan. Namun hingga saat ini, tak ada yang kongkrit untuk mulai melaksanakan pembangunan. Karena itu, ia menilai pemilihan Sirkuit Sentul merupakan hal yang sangat masuk akal.
Apalagi eks pembalap Indonesia itu mengatakan Sentul merupakan sirkuit yang paling aktif menyelenggarakan event dari tahun ke tahun. "Hampir setiap minggu (ada event). Ada drag race, ada balapan mobil kejurnas, kejuaraan Asia, kejuaraan asia motor. Setahun itu bisa ada 38 event," kata Ananda.
MotoGP di Indonesia sendiri ditargetkan baru akan digelar pada 2020 atau 2021. Di sisa waktu itu, Ananda Mikola mengatakan sirkuit Sentul akan mengalami pembangunan ulang besar-besaran. Mulai dari perbaikan lintasan hingga perombakan tribun penonton akan dilakukan.
Langkah awal yang akan dilakukan, menurut Ananda, adalah menghubungi investor. Mereka harus kembali diyakinkan agar mau mulai berinvestasi di Sentul. Kedua, komunikasi dengan promotor MotoGP harus dimulai kembali. Terakhir, adalah mulai menyusun program pembangunan ulang Sentul secara komperhensif. "Kita memang harus mulai dari nol," kata dia.
Baca: Sirkuit Sentul untuk MotoGP 2021, Jokowi: Semua Dana dari Swasta
Untuk renovasi Sirkuit Sentul sendiri, Ananda mengatakan banyak hal yang harus dibenahi. Saat ini, kondisi Sentul memang masih banyak kekurangan. Untuk lintasan saja, untuk memenuhi standar dari MotoGP, harus ada penambahan panjang trek 400 meter. Hal ini, kata dia, akan membuat pola lintasan di Sirkuit Sentul akan sedikit berubah.
Ke depannya, Ananda mengatakan sirkuit ini bahkan bisa digunakan untuk event balap lain. MotoGP dipilih sebagai awalan karena dinilai paling memiliki nilai jual paling tinggi dibanding ajang balap lain. Tiga tim besar di MotoGP, Yamaha, Suzuki, dan Honda masing-masing memiliki pabrik di Indonesia.
Antusiasme masyarakat terhadap olahraga ini juga tergolong tinggi. "Hiburannya mengena ke seluruh elemen. Dari mulai direktur bank, pelajar, kelas menengah ke bawah, pasti mengidolakan Valentino Rossi atau Marc Marquez. Lebih menjual," kata anak dari mantan pembalap Tinton Suprapto itu.
Selama ini, sirkuit terdekat yang mampu menyelenggarakan
MotoGP ada di Malaysia. Alhasil banyak warga Indonesia yang sengaja berangkat ke Negeri Jiran hanya untuk menonton idolanya bertanding. Ananda percaya dengan adanya MotoGP di Sentul, masyarakat akan lebih memilih datang ke Bogor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini