Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di turnamen bulu tangkis China Open 2023, Indonesia mengirim lima wakilnya dari ganda putra, paling banyak dibandingkan sektor lain. Namun, hanya satu pasangan, yakni Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, yang berhasil melangkah paling jauh, yakni sampai perempat final.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fikri / Bagas mengalahkan pemain unggulan kedua dari India, Satwiksairaj Rankireddy / Chirag Shetty di babak pertama melalui tiga game, 21-17, 11-21, 21-17. Berikutnya, di babak kedua, mereka mengalahkan rekan sendiri, yakni Pramudya Kusumawardana / Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, 21-16, 21-12.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, langkah mereka terhenti di perempat final, takluk melawan pemain Korea Selatan unggulan keenam Kang min Hyuk / Seo Seung Jae, 15-21, 17-21.
Sementara, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto yang menjadi unggulan pertama, langsung kandas usai kalah dari Kim Astrup / Anders Skaarup Rasmussen dari Denmark dengan skor 21-19, 21-19.
Wakil lainnya, Leo Rolly Carnando / Daniel Marthin dan Mohammad Ahsan / Hendra Setiawan, juga bernasib sama dengan Fajar / Rian.
Terlepas dari kegagalan para pemain ganda putra, Indonesia tidak memiliki wakil di final China Open 2023. Tunggal putra Jonatan Christie yang satu-satunya berhasil menembus semifinal, tak bisa meraih tiket ke partai puncak setelah kalah melawan pemain rangking satu dunia, Viktor Axelsen dari Denmark.
Pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, menyoroti faktor teknis dan masalah kepercayaan diri para pemainnya. Ia juga menekankan, konsistensi permainan hadir bila pemain dalam keadaan percaya diri.
"Secara garis besar, secara keseluruhan, yang perlu diperhatikan adalah faktor teknis. Masalah kepercayaan dirinya dan keyakinan dalam bermain perlu ditingkatkan lagi," kata Aryono seperti dikutip dari keterangan rilis tim media PBSI, Sabtu, 9 September 2023.
Lebih lanjut, Aryono menyebutkan, maslaah teknis yang perlu dibenahi adalah pertahanan dan akurasi pukulan. Dia berencana untuk menambah latihan akurasi. "Kita juga harus bisa kembali memegang permainan di depan net."
Pelatih ganda putra itu juga memberikan catatan untuk masing-masing pasangan. Untuk Fajar / Rian, dia melihat ada tekanan yang mereka rasakan sebagai pemain nomor satu dunia, apalagi terakhir ini grafiknya tidak stabil.
"Itu mengakibatkan kepercayaan diri mereka menuru. Saya akan mencoba membangkitkan mental bertanding mereka, jiwa tidak mau kalahnya harus keluar lagi," kata Aryono memberikan evaluasi untuk Fajar / Rian.
Selanjutnya, ia menilai kengototan permainan Leo / Daniel seperti hilang. "PR mereka bagaimana mengembalikan fighting spiritnya."
Sementara, untuk Pramudya / Yeremia, yang harus diperbaiki adalah sisi komunikasi antarmereka. Lalu, Fikri / Bagas, Aryono memberikan catatan, permainan mereka sudah mulai kembali.
"Fighting spirit, pola permainan sudah cukup baik, hanya memang diperlukan konsistensi dan kepercayaan diri yang lebih lagi," kata Aryono untuk evaluasi Fikri / Bagas.
"Bagaimana Fikri di depan bisa lebih menguasai area depan dan Bagas dengan pukulan kerasnya bisa menjadi senjata di belakang. Di sisi lain, unforced errors mereka juga harus diminimalkan."
Setelah bertanding di China Open 2023, para pemain bulu tangkis Indonesia akan tampil di Hong Kong Open 2023 pada 12-17 September mendatang.