Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Gara-gara Galavanon

Tim balap sepeda Indonesia untuk Sea Games X merasa kecewa karena tidak diperkenankan mengikuti perebutan piala kadapol Ja-Tim sebagai ajang pengukur kekuatan oleh komandan pelatnas Moh. Anwar. (or)

21 Juli 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TIM balap sepeda Indonesia untuk SEA Games X tampak kurang beruntung. Mereka tidak diperkenankan oleh Komandan Pelatnas, Mohamad Anwar untuk mengikuti perebutan Piala Kadapol Jawa Timur di Surabaya, sebagai ajang pengukur kekuatan, bulan lalu. Mengapa? "Di Jawa Timur, jalanan (maksudnya, arena pertandingan) penuh variasi," katanya. "Ini akan membahayakan tim kita," Ia juga menambahkan faktor penyebab lain, seperti kurangnya persiapan, dan ketiadaan biaya. Larangan itu dijamin Anwar tak akan merugikan tim. "Peserta di turnamen Piala Kadapol itu tingkatnya masih di bawah tim pelatnas. Dus, bukan musuh serius," tambahnya. "Jadi, apa ruginya? " Di mata pelatih dan para pembalap, banyak ruginya. "Try out (pertandingan percobaan) itu penting sekali artinya," kata pelatih Sapari. "Sebab dengan itu saya bisa mengadakan evaluasi terhadap kemajuan anak-anak." Ia beranggapan, bila penilaian dilakukan berdasarkan hasil latihan sehari-hari saja kurang memuaskan. "Semangat dan konsentrasi dalam bertanding berbeda dengan waktu latihan," lanjutnya. Sekjen KONI Pusat, M.F. Siregar tak kurang terkesima sewaktu mendengar adanya larangan bagi tim pelatnas mengikuti pertandingan Piala Kadapol itu. Ia juga beranggapan bahwa kesempatan mengikuti berbagai kejuaraan adalah hal yang penting. Ia menilai faktor medan tak akan merugikan tim. "Kalau perlu, try out di sawah-sawah diikuti," katanya. Pembalap Johny, juga lainnya kelihatan agak kesal pula atas larangan Anwar. "Try out itu banyak manfaatnya," pengakuan Johny. "Makin sering seorang pembalap mengikuti pertandingan, secara otomatis stamina, kelincahan dan kecepatannya akan meningkat. " Keuntungan lain, menurutnya, kebosanan di pelatnas bisa dihilangkan. Ia bersama Rudy Gumulya telah menyampaikan keinginan kepada Anwar untuk berangkat ke Jawa Timur dengan biaya sendiri. Tapi ditolak. Tak hanya itu yang membuat tim balap sepeda kecewa. Sapari menyebutkan bahwa anak asuhannya juga dirongrong oleh langkanya peralatan yang diberikan, serta pendeknya waktu untuk berlatih. "Kita perlu rantai, ban, serta velg untuk latihan, tapi belum juga didrop. Padahal alat-alat itu sangat dibutuhkan," katanya. Ia menambahkan bahwa peralatan itu sudah lama dimintanya kepada Komandan Pelatnas SEA Games X. Tentang waktu, tim balap sepeda cuma berkesempatan latihan selama 3 bulan -- kurang 30 hari dari yang diinginkan. Dalam SEA Games IX di Kuala Lumpur, 1977 tim Indonesia merupakan musuh yang tangguh. Bagaimana tahun ini? Sapari kelihatan agak pesimis. Mengapa? "Jika persiapan latihan masih seperti ini juga, ya repot," katanya. Pembalap yang akan diandalkan untuk menghadapi saingan dari Muangthai adalah kwartet Sutiyono, Johny, Rudy Gumulya dan Dasrizal. Untuk SEA Games X, pelatnas sudah mulai sejak Juni, tim balap sepeda Indonesia didampingi pula oleh pelatih dari Uni Soviet, Zeneya Galavanon, terdiri dari 12 pembalap, menganggap kehadirannya cukup berfaedah. Terutama dalam peningkatan teknis. Tapi, Anwar menganggar kehadirannya sebagai salah satu faktor munculnya larangan mengikuti kejuaraan Piala Kadapol lalu. "Jika tim berangkat ke Jawa Timur, pelatih Rusia itu tentu akan ikut pula. Dia bisa selidik ini dan itu di sana," kata Anwar. Ia rupanya memperhitungkan juga faktor "sekuriti". Kalau pelatih Uni Soviet dianggal penghalang, bahkan sejenis mata-mata, mengapa ia masih dipakai? "Tanya saja pada Ketua KONI," tambah Anwar. Menurut Sekjen Komite Olympiade Indonesia, Soeworo, setiap pelatih asing yang datang telah dimintakan clearance dari pemerintah. Ini artinya, Galavanon bisa dipercaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus