Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Ombudsman Republik Indonesia menyatakan venue cabang olahraga bola voli di Gelanggang Olahraga (GOR) Bulungan, Jakarta Selatan, dinilai paling tak siap. Pernyataan Ombudsman itu didasari survei kesiapan venue untuk Asian Games 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GOR ini satu-satunya yang masuk zona merah dari hasil survei Ombudsman. Zona merah ini berarti venue itu tidak memenuhi kesiapan untuk pertandingan dan penyediaan fasilitas pelayanan umum. "Perlu usaha ekstra agar GOR Bulungan bisa digunakan untuk pertandingan cabang voli," ujar Hengki Renaldo, asisten Ombudsman, di kantor ORI di Rasuna Said, Jakarta Selatan, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat tim datang ke lokasi, menurut Hengki, di belakang GOR belum ada perbaikan dan lapangannya pun masih terbungkus plastik. GOR Bulungan memang awalnya tak akan dijadikan salah satu venue pertandingan. Namun perubahan dari Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) membuat cabang bola voli dipastikan akan digelar di sana.
Awalnya GOR ini hanya akan menjadi salah satu lokasi latihan yang disediakan Inasgoc. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun ditugaskan menjadi penanggung jawab revitalisasi GOR ini. Secara total ada sepuluh GOR yang direvitalisasi oleh pemerintah DKI. 
"Persiapannya perlu waktu cukup lama. Di sana baik sarana keamanan maupun sarana umum itu menempati posisi yang paling bawah (dari indeks kesiapan venue hasil survei Ombudsman)," ujar Hengki.
Ombudsman menggelar survei pada H-60 sebelum Asian Games 2018 yang dimulai pada 18 Agustus mendatang. Mereka meninjau 24 venue di Jakarta dan Palembang. Mereka memfokuskan diri pada kesiapan fasilitas umum yang akan ketersediaan pelayanan, sarana, dan prasarana publik.
Dari seluruh indikator itu, sepuluh venue dinilai telah siap dan memenuhi syarat menggelar pertandingan. Sebanyak 13 venue lain, masuk di zona kuning, atau masih dalam tahap pembangunan dan masih layak. Satu-satunya yang masuk zona merah hanyalah GOR Bulungan.
Inasgoc sendiri menyampaikan pembenahan terus dilakukan di GOR Bulungan. Pembangunan di sana disesuaikan dengan federasi dan venue manajer. "Kami masih menyelesaikan masalah administrasi. Nonteknis juga ada," ujar Natsir Gunansyah, Wakil Direktur Arena dan Kawasan Pertandingan Inasgoc.
Di lokasi, menurut Natsir, masih ada penghuni dan kafe-kafe yang sampai saat ini belum pindah. Inasgoc, menurut dia, telah berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk perbaikan GOR secepatnya.
Sedangkan Gelora Sriwijaya Jakabaring yang sudah siap justru rusak parah karena ulah suporter Sriwijaya FC yang kesal karena tim kesayangan mereka kalah oleh Arema FC dalam laga Liga 1 2018. Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin berjanji akan memperbaiki Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring yang rusak itu secepatnya.
Alex menjamin perbaikan akan selesai selama sepekan, sehingga pada 1 Juli, stadion sudah dinyatakan layak menggelar pertandingan Asian Games. "Ini tinggal diperbaiki sedikit, jika lepas akan dipasang lagi. Tapi yang benar-benar rusak akan diganti yang baru," kata dia.
Direktur Venue Jakabaring Sport City, Basyaruddin, mengatakan akibat aksi anarkistis itu, pengelola dan pemerintah rugi besar. Sebanyak 335 kursi yang berada di tribun utara dan selatan dirusak oleh para suporter Sriwijaya FC, dengan rincian 231 kursi yang rusak di tribun utara dan 104 di tribun selatan.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta agar pelaku perusakan terhadap arena-arena pertandingan Asian Games 2018 ditindak tegas. Sebab, arena yang akan digunakan dalam pertandingan Asian Games merupakan aset negara. "Siapa pun yang merusak aset negara, harus ditindak tegas," kata Imam di Kemenpora, Jakarta Pusat, kemarin. EGI ADYATAMA| PARLIZA HENDRAWAN | NUR HARYANTO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo