Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia meyakini kondisi perkampungan atlet Olimpiade Tokyo aman dari ancaman Covid-19. Keyakinan itu didasari mengingat betapa ketat dan sigapnya panitia lokal dalam menangani setiap kasus yang terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, dalam konferensi pers virtual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Heri Akhmadi menekankan kalau kondisi pandemi akan terkendali sepanjang event yang akan berlangsung dari 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 tersebut.
"Tidak akan ada ketakutan yang selama ini terjadi, breakout yang ditakutkan tak akan terjadi," ujar Heri pada konferensi pers jelang pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 pada Kamis, 22 Juli 2021.
Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari menegaskan bahwa kasus positif COVID-19 lebih banyak ditemukan di luar lingkungan Kampung Atlet Olimpiade.
“Total ada sekitar 70 kasus (COVID-19), tetapi itu campur, tidak hanya di Kampung Atlet,” kata Okto. “Di Kampung Atlet ditemukan kasus positif, dan itu langsung diantisipasi oleh panitia.”
Setelah mengalami penundaan selama setahun, Olimpiade Tokyo 2020 akhirnya akan dibuka Jumat ini, 23 Juli 2021. Pelaksanaan masih akan dilakukan di tengah angka kasus Covid-19 yang kian meningkat.
Berdasarkan data per 21 Juli, dilaporkan sebanyak 1.832 kasus baru hanya di area Metropolitan Tokyo, peningkatan signifikan dari sepekan sebelumnya yang tercatat 1.832 kasus untuk seluruh Jepang. Tokyo dan daerah sekitarnya pun tengah memasuki kondisi darurat pandemi.
Pemerintah Jepang mengatakan kalau jumlah kasus terus meningkat, negeri Matahari Terbit tersebut akan menghadapi situasi kritis dengan jumlah penularan yang jauh melebihi gelombang ketiga.
Meski telah terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Jepang, Heri menyebutkan penerapan protokol kesehatan di Perkampungan atlet menjadi kewajiban.
"Ini benar-benar menjadi event besar antaratlet. Kebersamaan di antara mereka sangat terlihat sekali walau mereka harus menjalani protokol kesehatan dan menjaga jarak," kata dia.
Khusus di antara pihak yang terkait dengan Olimpiade, data resmi dari panitia lokal ada 87 kasus terkonfirmasi Covid-19 di Tokyo 2020 per Kamis, 22 Juli 2021.
Menurut Heri, sebanyak 48 kasus merupakan kontraktor dan 22 kasus lainnya merupakan personel yang berhubungan dengan event Olimpiade. Sementara, jumlah atlet yang terkonfirmasi dengan Covid-19 sementara ini ada delapan orang.
Jumlah atlet yang relatif sedikit terpapar virus corona tersebut membuat Heri Akhmadi yakin akan keamanan event. Apalagi, ia juga bisa memantau langsung kondisi di dalam bubble karena berhak mendapatkan satu-satunya pass dari pihak panitia untuk KBRI Tokyo.
"Kondisi di dalam bubble aman sekali, tetapi komunikasi ke pihak luar menjadi sulit," ujarnya.
Hal serupa mengenai prosedur kesehatan yang mumpuni di Olimpiade Tokyo juga diamini oleh Chief de Mission kontingen Indonesia Rosan P. Roeslani.
"Protokol kesehatan sangat ketat. Semua akses dilakukan dengan face recognition," ujar Rosan.
"Tak hanya temperatur (yang diperiksa) tetapi juga dari identifikasi dan semua pergerakan bisa terpantau. Semua dilakukan dengan baik."
Rosan meminta publik tidak terlalu khawatir dengan kondisi pandemi di Jepang. Menurut dia, protokol kesehatan yang ketat bisa meminimalisir potensi atlet terpapar Covid-19 selama Olimpiade Tokyo berlangsung. "Kami tak boleh memakai kendaraan umum dan harus memakai bus atau taksi yang telah ditentukan. Insya Allah semua berjalan baik," ujar dia.
IRSYAN HASYIM
Baca Juga: Jumat Hari Ini Atlet Indonesia Mulai Berlaga di Olimpiade, dari Cabang Panahan