Kali ini diuji di Fastnet

MEREKA disebut pelaut akhir minggu. Sehari-harian mereka umumnya kaum elite, antara lain bekerja sebagai eksekutif di perusahaan manajer bank, pejabat tinggi dalam pemerintahan atau anggota parlemen seperti Edward Heath, bekas PM Inggeris. Sudah cukup pengalaman mereka menempuh gelombang laut, tapi banyak yang belum pernah diuji dalam menghadapi topan. Ujian itu tiba dalam astnet Race suatu perlombaan perahu layar (yacht) internasional sejauh 605 mil di Inggeris. Suatu armada internasional yang terdiri dari lebih 330 perahu bertolak dari Cowes pada suatu Sabtu yang cerah (11 Agustus). Dalam pelayaran itu badai mendadak tiba mulai Senin malam. Angin sekencang 80 mil per jam itu membuat kondisi perlombaan itu berantakan. Sejumlah kapal Angkatan Laut Inggeris dan pesawat RAF dikerahkan untuk mencari mereka yang sengsara. Bahkan kapal Angkatan Laut Belanda turut menolong. Konser "Kami mendengar peringatan dari siaran radio Perancis," kata seorang peserta yang sudah tertolong dari bencana itu. "Tapi itu 30 menit sebelum badai." "Kami berada 50 mil menjelang batu karang Fastnet, ketika seorang rekan terlempar ke laut," cerita pelaut lainnya. Setibanya di Fastnet itu mereka seyogyanya menuju Plymouth, tempat finish. Hari Kamis (16 Agustus) orang di Plymouth mulai menyambut kedatangan para pelomba yacht itu. Regu Australia yang pernah menggondol piala l967 kembali menjadi juara. Menyusul regu Amerika sebagai runner-up. Tapi masih ditunggu banyak perahu lainnya. Sudah pastl 17 orang tewas, sementara 22 perahu diketahui karam atau ditinggalkan. Pencarian masih dilanjutkan pekan lalu. Badai seperti itu metimbulkan dinding ombak yang tinggi, hingga kapal peran, Inggeris pun biasanya segan pergi jika tldak terpaksa. Tapi kapten Syd Fischer yang melayari Ragamuffin (Australia) menyombong: "Kondisi cuaca begitu biasa saja di lautan bagian selatan." Edward Heath dengan Morning loud telah selamat. Bekas PM Inggeris itu terlalu letih. Kemudian ditunggu di Kopenhagen untuk memimpin konser, Heath menyatakan maaf tidak bisa muncul pekan lalu karena letihnya. Fastnet Race sejak 1925 diadakan sekali dalam dua tahun. Suatu prestise bagi pelaut akhir minggu dari mana saja untuk mengikutinya. Selama ini gelombangnya dianggap jinak. Kali ini malapetaka terburuk dalam sejarah yachting.