Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Karsten Warholm Pecahkan Rekor Dunia Lari Gawang 400 Meter di Olimpiade Tokyo

Rekor dunia lari gawang 400 meter putra pecah setelah atlet Norwegia, Karsten Warholm, menjadi yang terbaik pada Olimpiade Tokyo 2020.

3 Agustus 2021 | 13.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rekor dunia lari gawang 400 meter putra pecah setelah atlet Norwegia, Karsten Warholm, menjadi yang terbaik pada Olimpiade Tokyo 2020. Bertanding di Olympic Stadium, Tokyo, Selasa, 3 Agutus 2021, ia mengubur asa atlet Amerika Serikat Rai Benjamin meraih emas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilaporkan Reuters, pada Juli lalu, Warholm juga sukses memecahkan rekor dunia yang dipegang oleh Kevin Young yang bertahan 29 tahun dengan catatan waktu 46,70 detik. Kini di Jepang, atlet berusia 25 tahun mempertajam rekornya menjadi 45,95 detik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rai Benjamin yang juga tampil apik harus puas dengan medali perak dengan catatan waku 46,17 detik atau setengah detik lebih cepat dari rekor lama. Alison dos Santos dari Brasil melengkapi podium dengan meraih perunggu dengan waktu 46,72 detik. Catatan waktu ini juga lebih baik dari rekor Kevin Young yang bertahan 29 tahun yakni 46,78 detik.

Seusai bertanding, Warholm mengaku sangat senang dengan medali emas Olimpiade Tokyo dan berhasil memecahkan rekor dunia catatan waktu tersebut. "Ini sangat gila. Ini adalah momen terbesar dalam hidup saya," katanya dikutip dari situs Olympics.

Ia meneruskan, “Ini mendefinisikan segalanya, semua waktu yang saya habiskan, semua yang telah dilatih oleh pelatih saya. Saya memimpikannya. Saya menghabiskan seluruh waktu saya memikirkan ini dan akhirnya saya mendapatkannya ke dalam koleksi medali saya. Lengkap sudah. Saya telah menghabiskan ribuan jam memikirkan hal ini."

Adapun Benjamin Rai, yang terlihat meneteskan air mata setelah kehilangan posisi teratas di podium, tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya. “Mengetahui bahwa Anda ingin menjadi yang terbaik, inilah yang harus dibayar. Sulit dan menyakitkan, tapi itulah yang terjadi," ujarnya.

“Saya selalu memberi diri waktu untuk memproses sesuatu. Saat ini saya hanya berada dalam keadaan penuh emosi. Saya telah bekerja sangat keras. Saya mendapat medali tapi rasanya menyakitkan karena kalah," ujar Benjamin Rai soal kekalahannya di lari gawang dari Karsten Warholm.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus