Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Kembali ke Tangan Zizou

Menyiapkan revolusi besar pada musim depan.

13 Maret 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Zinedine Zidane saat konferensi pers Real Madrid di Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, Senin lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MADRID - Zinedine Zidane, 46 tahun, akhirnya kembali ke Santiago Bernabeu. Padahal, sepuluh bulan lalu, hanya beberapa hari setelah Los Blancos meraih gelar ketiga Liga Champions berturut-turut, dia pergi dengan kemarahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pangkal kepergian pelatih asal Prancis itu adalah kekesalan terhadap keputusan klub yang melepas Cristiano Ronaldo ke Juventus. Sementara itu, presiden klub Florentino Perez tak bisa mendatangkan pemain pengganti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun kini dia kembali. "Andai saja panggilan itu datang beberapa bulan lalu, saya akan tolak. Tapi sekarang Tuan Presiden memanggil saya," kata Zidane dalam konferensi pers di salah satu ruang di Bernabeu. "Saya di sini."

Klub Real Madrid menjelaskan si gundul ini akan bertugas dalam masa kerja selama tiga musim, atau finis pada 2022. Dia menggusur pelatih yang baru saja dipekerjakan Oktober lalu, Santiago Solari.

Zizou-panggilan akrabnya-sungguh-sungguh diperlukan Madrid untuk memperbaiki situasi buruk yang terjadi di sana. Meski sempat bangkit dalam pertandingan Ahad lalu, dengan mengandaskan Real Vallodolid, 4-1, toh klub besar ini tetap limbung.

Musim ini bukan milik mereka lagi. Bisa dipastikan mereka tak mendapatkan satu gelar juara pun. Yang bisa dilakukan mereka adalah melakoni 11 sisa laga yang ada. Saat ini Madrid berada di posisi ketiga klasemen.

Bertahan berada di posisi empat besar saja sudah bagus. Dengan begitu, mereka bisa berlaga di Liga Champions, musim depan.

"Kami sudah kehilangan banyak. Tersisih terlalu pagi di Liga Champions, begitu pula dengan La Liga. Kini masih sebelas laga lagi untuk memperbaikinya," kata Zidane.

Munculnya Zidane di Bernabeu tentu saja mengejutkan. Sebelumnya, tersiar kabar bahwa yang akan menjadi pelatih adalah Jose Mourinho, yang tak punya pekerjaan selepas dipecat Manchester United, Desember lalu.

Mourinho disebut-sebut, antara lain, oleh Ramon Calderon-bekas presiden Madrid-akan meneken kontrak pada pekan ini. Bahkan, dia sesumbar menyatakan bahwa pelatih asal Portugal itu akan mendapatkan bayaran besar, yakni 17 juta pound sterling selama tiga tahun bekerja.

Pilihan itu jatuh pada Mourinho karena, menurut Calderon, Zidane menolak untuk melatih kembali Madrid. Namun mendatangkan Mourinho diprediksi akan bikin masalah tambah ruwet.

Mourinho memang punya banyak masalah dengan pemain. Dia pernah berseteru dengan Sergio Ramos, Marcelo, dan striker Karim Benzema, lima tahun lalu.

Ketiga pemain itu, yang sampai sekarang masih berada di Bernabeu, secara terang-terangan menentang kedatangan Mourinho. Ramos-sang kapten-dikabarkan bertemu dengan pemain lain. Mereka sepakat memberikan dukungan kepada Solari hingga akhir musim.

Lalu apa yang bisa dilakukan Zidane? Terlalu naif bila tidak ada udang di balik batu dari penunjukan ini. Zidane tak akan mungkin mau begitu saja menerima tugas ini bila tidak ada deal di antara dia dan Perez.

Yang jelas, sebelum pergi pada akhir musim lalu, ada beberapa hal yang menjadi perbincangan. Salah satunya adalah usaha mendatangkan Eden Hazard.

Pemain Chelsea asal Belgia itu teramat ingin bermain untuk Real Madrid. Baginya, karier selanjutnya setelah bersinar di Chelsea adalah Madrid.

Dia pun diketahui menaruh rasa hormat pada Zidane. Walhasil, andai Madrid menghendaki mendapatkan Hazard, sepertinya ini bukan pekerjaan sulit. Itu juga yang membuat banyak orang kecewa ketika Zidane mundur sebagai pelatih pada akhir musim lalu.

Selain itu, Zidane perlu memangkas pemain-pemain yang lebih besar namanya ketimbang aksinya di lapangan. Yang termasuk dalam jenis pemain ini adalah Gareth Bale. Sejak kedatangannya dari Tottenham Hotspur, 2013 lalu, posisi Bale tetap saja berada di bawah bayang-bayang Cristiano Ronaldo.

Namun, ketika Ronaldo pergi, dia pun tak juga menjelma menjadi pemain yang sangat berpengaruh di Madrid. Perez dinilai memberikan perhatian lebih banyak kepada pemain asal Wales ini. Dengan Bale, Zidane sendiri dikabarkan tidak terlalu cocok.

Kompromi itu tampaknya sudah benar-benar diselesaikan sebelum Perez memperkenalkan kembali Zidane, Senin lalu itu. "Kami harus mempersiapkan rencana pada musim depan dengan baik," kata Zidane di podium.

Musim depan tentu akan berbeda dari yang terjadi saat ini. Tak hanya di La Liga, tapi juga untuk memenangi persaingan di bumi Eropa. Nama duet Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe dan Neymar Jr, tiba-tiba muncul dalam acara perkenalan itu.

Dengan setengah bercanda, Perez pun menyerahkan kepada Zidane tentang kemungkinan membeli dua pemain tersebut. "Dia orang Prancis, mungkin dia bisa melakukan sesuatu," kata dia. "Bukan hanya Mbappe, saya ingin mengatakan keduanya."

DAILYMAIL | BBC | IRFAN BUDIMAN

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus