Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, kedapatan berada di antara kerumunan penonton yang menyaksikan pertandingan bulu tangkis Paralimpiade Paris 2024. Pelatih bola asal Jerman ini hadir khusus ke arena para bulu tangkis untuk sebuah tujuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Klopp berada di tepi lapangan Porte de La Chapelle Arena, Paris, untuk menyaksikan sahabat karibnya, Wojtek Czyz, bertanding pada hari pertama pertandingan. Klopp tampak terkesan dengan apa yang dilihatnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sayangnya Czyz, yang mewakili Jerman dalam tiga Paralimpiade sebelum pindah ke Selandia Baru untuk berkompetisi, kalah dua set langsung dari Daniel Bethell dari Britania Raya. Klopp kemudian mengakui kehebatan Bethell.
"Saya mengucapkan selamat kepada Daniel (Bethell), dan saya rasa itu hal yang benar,” ujar Klopp usai pertandingan, dikutip dari situs resmi Paralimpiade. "Ya, dia (Czyz) bermain bulu tangkis, sayangnya melawan salah satu yang terbaik di dunia, tentu saja itu membuat permainan jadi tidak mudah.”
“Tetapi saya bisa menikmati pertandingan tiap detik, dan tiap poin. Saya punya cukup waktu untuk merayakan tiap poin. Saya sangat bangga kepadanya (Czyz), bisa berada di sini lagi dengan semua hal di antaranya, awal dari mimpi dan berada di sini.”
"Kemarin kami berdiri di depan Menara Eiffel dan kami berdua berpikir 'wow'. Ini sangat, sangat istimewa," ujar pelatih 57 tahun yang berhasil meraih sukses bersama Liverpool tersebut.
Klopp juga menikmati pengalamannya menyaksikan Upacara Pembukaan Paralimpiade 2024 di Place de la Concorde pada Rabu malam. "Saya melihat begitu banyak atlet dengan senyum lebar di tribune,” kata pria yang juga pernah melatih Borussia Dortmund itu.
"Kita telah mengalami Olimpiade di Paris, dan sebelumnya dunia sedang dilanda krisis besar. Tetapi selama dua setengah minggu kita melupakannya karena itulah yang dapat dilakukan oleh olahraga. Kisah-kisah di balik para atlet tentu selalu istimewa, dan itulah yang saya sukai dari olahraga, yaitu bahwa olahraga dapat mengubah dunia," kata dia.
Jurgen Klopp sedang tidak menangani klub apa pun. Seusai mengundurkan diri dari Liverpool pada 31 Juli 2024, ia memutuskan untuk pensiun sebagai pelatih.
Kisah Istimewa Atlet Paralimpiade
Klopp mengenakan kaus putih di antara penonton di Paralimpiade. Menurut dia, kisah para atlet selalu istimewa. "Kisah-kisah di balik para atlet selalu istimewa, dan itulah yang saya sukai dari olahraga, bahwa olahraga dapat mengubah dunia," kata dia.
"Saya melihat istrinya, Elena, dan kami berdua meneteskan air mata. Ia terus-menerus melakukan hal-hal yang tidak cukup berani saya lakukan. Ia memberi tahu saya kemarin betapa mudahnya menyelam bersama hiu,” kata Klopp tertawa.
Adapun Czyz mengatakan kehadiran Klopp akan membantu mengembangkan olahraga Paralimpiade. "Jurgen adalah keluarga," katanya. "Kami berhasil; saya di Paralimpiade dan dia sebagai pelatih. Kami selalu dekat satu sama lain.”
“Sudah lama dia ingin datang, tetapi dia di sini untuk membuat pernyataan: Paralimpiade dan olahraga Paralimpiade itu luar biasa. Kami membutuhkan orang-orang seperti Jurgen untuk memfokuskan perhatian pada hal itu. Itulah mengapa saya sangat bangga padanya.”
“Dia berkata jika dia bisa membantu, dia akan datang. Ini adalah hari yang luar biasa, meskipun mengalami kekalahan yang berat.”
Memasuki olahraga baru, Czyz telah mengalami sesuatu yang jarang dia alami: kekalahan. Namun, dia telah belajar dari Jurgen Klopp tentang cara bersabar. “Saya mengerti apa yang terjadi. Bukannya saya senang; saya sabar, tetapi ini bukanlah hasil yang saya inginkan. Namun, inilah yang saya pelajari dari Jurgen, Anda harus terus maju.”