Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Kilas Balik Turnamen Bulu Tangkis Indonesia Open Sejak Pertama pada 1982

Turnamen Super Series BWF S1000 Indonesia Open kembali dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta pada 4-9 Juni 2024. Ini kilas baliknya sejak 1982.

7 Juni 2024 | 20.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pebulutangkis Ganda Putra Indonesia Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin saat mengembalikkan kok ke arah lawannya Pebulutangkis Ganda Putra Malaysia Goh Sze Fei dan Nur Izzuddin pada babak 16 besar Kapal Api Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin kalah dengan skor 21-16, 16-21, dan 12-21 dan gagal melaju ke babak selanjutnya. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Turnamen bulu tangkis Indonesia Open 2024 yang tengah berlangsung di Istora Senayan, Jakarta kini memasuki babak perempat final pada Hari ini, Jumat, 7 Juni, untuk memperebutkan tiket ke semifinal. Indonesia sendiri telah menjadi tuan rumah bagi ajang kejuaraan ini sejak 1982 silam. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertandingan turnamen bulu tangkis BWF Super 1000 ini digelar sejak Selasa, 4 Juni 2024 dan masih terus berlanjut hingga babak puncak pada Minggu, 9 Juni mendatang. Para penggemar pun nampak terlihat memadati Istora di setiap harinya untuk memberikan dukungan pada atlet-atlet yang berlaga. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini rangkuman perjalanan Indonesia Open dari masa ke masa. 

1982, DKI Jakarta.

Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pertama kali menggelar Indonesia Open di Istora Senayan Jakarta pada 1982. Saat pergelaran perdana ini, Indonesia meraih tiga gelar juara, yaitu di sektor tunggal putra yang diraih oleh Icuk Sugiarto, tunggal Putri melalui Verawaty Fadjrin dan ganda putra melaluipasangan Kartono/Haryanto. Setahun setelahnya, Indonesia sukses menyapu bersih gelar juara Indonesia Open untuk pertama kalinya, diikuti pada 1996, 1997, dan 2001.

1990, Samarinda, Kaltim

Pada kejuaraan Indonesia Open 1990, pemain tunggal putra Indonesia, Ardy B Wiranata meraih gelar untuk pertama kalinya setelah di final berhasil mengalahkan rekan satu negara, Eddy Kurniawan dengan skor 15-10 dan 15-5.  

Prestasi Ardy semakin gemilang dengan mengoleksi lima gelar juara Indonesia Open yaitu di tahun 1991, 1992, 1994, 1995, dan 1997. Hasil ini menjadikan Ardy meraih rekor sebagai peraih gelar juara terbanyak di ajang Indonesia Open bersama dengan Taufik Hidayat dan Susy Susanti.

1999, Denpasar, Bali.

Pada tahun 1999, Indonesia berhasil meraih empat gelar juara melalui Taufik Hidayat di tunggal putra, Lidya Djaelawijaya di tunggal putri, Ricky Subagja/Rexy Mainaky di sektor ganda putra dan Tri Kusharjanto/ Minarti Timur di sektor ganda campuran. 

Dalam kurun 1990-1999, Indonesia selalu mengamankan gelar juara turnamen Indonesia Open di seluruh sektor yang dimainkan. Setidaknya 76 gelar berhasil diraih dalam kurun waktu 1982-2007 dan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kemenangan terbanyak di ajang Indonesia Open. 

2007, Jakarta

Indonesia berhasil mengemas turnamen Indonesia Open dengan baik hingga akhirnya  ajang Indonesia Open berhasil masuk menjadi kategori Super Series versi BWF pada 2007. Hal ini pun berdampak pada prestise turnamen ini meningkat karena turnamen dengan level Super Series ini hanya diadakan di 12 negara di dunia.

Adapun sampai tahun 2003, Indonesia Open pernah digelar di delapan kota besar di Indonesia yaitu Samarinda, Bandung, Semarang, Yogjakarta, Surakarta, Denpasar, Surabaya dan Batam. Sedangkan mulai tahun 2004 penyelenggaraan Indonesia Open kembali dilaksanakan di Jakarta.

2010, Jakarta

Selang tiga tahun, Indonesia Open kembali naik kelas dan berstatus sebagai turnamen BWF dengan kategori Super Series Premier yang merupakan kejuaraan bulutangkis internasional bintang enam pada 2010.Turnamen ini bergabung dengan level Super Series Premier lainnya yaitu Malaysia Open, Denmark Open, China Open, All England dan Indonesia Open.

Sayangnya, di ajang Indonesia Open Super Series Premier 2010 ini, Indonesia gagal meraih gelar juara. Indonesia harus puas di posisi runner up yang diraih oleh Taufik Hidayat di sektor tunggal putra dan pasangan ganda campuran, Hendra Setiawan (INA) Anastasia Russikh (RUS).

2013, Jakarta

Pada pergelaran Indonesia Open 2013 Indonesia berhasil merebut gelar juara melalui pasangan ganda putra Hendra/Ahsan yang mengalahkan pasangan Korea Selatan, Lee Yong Dae/Ko Sung Hyun. 

Kemudian hingga tahun 2016, Indonesia paceklik dalam mengoleksi gelar juara Indonesia Open. Indonesia kembali unjuk gigi dengan merebut gelar juara ganda campuran melalui Owi/Butet yang berhasil mengalahkan unggulan pertama dari Tiongkok, Zheng Siwei/ Chen Qingchen pada kejuaraan Indonesia Open 2017.

2019, Jakarta

Dalam Indonesia Open 2019, hadiah yang diperebutkan mencapai US$ 1,25 juta (Rp 17,42 miliar). Indonesia berhasil meraih dua medali dari sektor ganda putra lewat laga pamungkas antara Kevin/Marcus yang berhasil mengalahkan seniornya Hendra/Ahsan pada Minggu, 21 Juli 2019.

2021, Nusa Dua, Bali

Setelah sempat ditunda karena pandemi Covid-2020, perhelatan Indonesia Open 2021akhirnya digelar secara tertutup di  International Convention Center, Nusa Dua, Bali. Indonesia hanya kebagian satu gelar dari sektor ganda putra melalui Kevin/Marcus yang memenangi partai final usai mengalahkan lwakil Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dengan skor 21-14, 21-18.

Pada final hari ini, Kevin/Marcus juga mencetak sejarah sebagai satu-satunya ganda putra yang mencetak hat-trick juara di ajang Indonesia Open, yakni pada 2018, 2019 dan 2021. Sementara edisi 2020 terpaksa ditiadakan karena pandemi COVID-19.

2024, Jakarta

Sejak 2022 hingga kini, turnamen Indonesia Open kembali digelar di Istora Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. Adapun Turnamen Kapal Api Indonesia Open 2024 ini diikuti oleh 241 atlet bulu tangkis dari 22 negara dengan memperebutkan total hadiah sekitar Rp 20 miliar.

Hingga babak delapan besar hari ini, Jum'at 7 Juni, Indonesia selaku tuan rumah hanya  mampu menyisakan 4 wakilnya untuk bertarung memperebutkan tiket ke babak berikutnya. Sejumlah atlet andalan Indonesia harus tersingkir dengan cepat di babak awal seperti Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alvian dan Rian Ardianto, serta Apriyani Rahayu dan Siti Fadia. 

NI MADE SUKMASARI  | RINA WIDIASTUTI | NURDIN SALEH

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus