Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Lari Santai

Pemda DKI Jakarta Raya merencanakan akan menyelenggarakan "lari gembira" yang terbuka bagi siapa saja tanpa pendaftaran, biaya maupun hadiah.

23 September 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KATA "pelari" sedang berubah. Jika semula "pelari" menggambarkan para atlit yang nampak di lapangan hijau pertandingan, sekarang makna istilah itu meliputi juga mereka yang lari karena jadi senang dengan sport ini -- sebagai semacam hobi. Percaya atau tidak, hobi lari memang ada. Di Jakarta belakangan bahkan kian nampak. Banyaknya peserta dua lomba lari yang berlangsung secara massal tahun ini merupakan petunjuk. "Proklamathon," yang berlangsung menjelang hari Proklamasi yang lalu misalnya, berhasil mengumpulkan sekitar 2000 pelari -- dari umur 6 sampai dengan di atas 60, dari pegawai tinggi sampai dengan pesuruh. Suasana lebih bersifat suka ria ketimbang suasana bertanding yang sengit. Keluarga, teman dan penonton ikut meramaikan pertemuan yang berlangsung sekitar 4 jam dan 8, 17 serta 45 km itu. Tercantol oleh sukses "Proklamathon", ir. Wardiman -- seorang pejabat teras Pemda DKI Jakarta Raya yang menggemari olahraga ini sampai tubuhnya jadi kurus saking banyaknya latihan --merencanakan pertemuan lagi. 24 September nanti, ia menyelenggarakan apa yang di Amerika Serikat akhirakhlr ini tersohor sebagai Fun Run, alias "lari gembira". Pertemuan lari kali ini sebenarnya semacam pemanasan. Acara ini terdiri dari lari bersama sepanjang 5 atau 10 km (boleh pilih, mana suka). Sebulan kemudian akan disusul dengan lari "Sumpah Pemuda", di hari minggu 22 Oktober 1978, yang terdiri dari 5 atau 10 km atau -- angka keramat, bila kuat -- 28 km. Lari gembira 24 September nanti akan berangkat pagi dari kaki Monumen Nasional, jam 6.00. Panitia menyatakan bermaksud mengundang siapa saja: tanpa pendaftaran, tanpa bayaran, tanpa nomor, dan juga tanpa hadiah. Kalau berminat, satu-satunya "hadiah" dari Panitia ialah catatan nilai aerobik yang dicapai oleh tiap peserta. Dan bagi calon peserta atau penonton, jangan kaget jika di antara para pelari yang ikut nanti ada seorang penyair seperti Taufiq Ismail atau seorang pejabat tinggi seperti Direktur PFN drs. G. Dwipayana Kalau anda pembaca TEMPO, sejumlah nama dari majalah ini juga akan nampak di Jalan Thamrin dan Sudirman berkeringat, sedikit megap-megap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus