Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
LONDON – Dua trofi liga sepak bola yang digelar oleh UEFA dipastikan akan berada di Inggris. Liga Primer bersinar terang musim ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua wakil mereka, Liverpool dan Tottenham Hotspur, sukses menjadi finalis Liga Championskompetisi paling bergengsi di Eropa. Keduanya lolos dengan gagah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Liverpool melenggang setelah mengaramkan Barcelona di Anfield dengan empat gol tanpa balas, Rabu lalu. Padahal, sebelumnya mereka tertinggal 0-3 di Camp Nou.
Adapun Spurs mengantongi tiket final Liga Champions pertama mereka setelah menumbangkan Ajax di Amsterdam, Kamis lalu, 3-2. Secara agregat skor imbang 3-3. Namun pasukan Mauricio Pochettino unggul dalam gol tandang.
Kejutan tim Inggris berlanjut di Liga Europa atau kasta kedua setelah Liga Champions. Arsenal dan Chelsea lolos pula menjadi finalis musim ini.
Arsenal berjaya ke final setelah dua kali mengalahkan wakil Spanyol, Valencia, dengan agregat 7-3, kemarin. Pada waktu yang sama, Chelsea harus melakoni drama adu penalti di Stamford Bridge untuk menyingkirkan tim Jerman, Eintracht Frankfurt.
Walhasil, empat tim Liga Primer Inggris akan berduel di dua gelaran kompetisi tertinggi Eropa musim 2018/2019. Bagi warga Inggris, mereka patut berbangga.
Kesuksesan ini memecahkan rekor sebagai negara pertama yang sukses mengirimkan empat wakilnya di final Liga Champions dan Liga Europa dalam satu musim.
Sebelumnya, Inggris tercatat baru dua kali mengirim dua wakilnya di final kompetisi Eropa, yakni pada Piala UEFA 1971/1972, Tottenham dan Wolverhampton, lantas pada Liga Champions 2007/2008, Manchester United dan Chelsea.
Sesuai dengan jadwal, duel Arsenal versus Chelsea di Liga Europa akan digelar di Baku, Azerbaijan, 29 Mei mendatang. Sedangkan final Liga Champions, The Reds melawan The Lilywhites, akan dihelat di Wanda Metropolitano, Madrid, 1 Juni 2019.
Manajer Chelsea, Maurizio Sarri, tak merasa heran empat kursi final diborong oleh tim Inggris. Menurut manajer yang belum genap setahun menangani The Blues itu, Liga Primer Inggris memang istimewa.
"Kompetisi sepak bola di Inggris sungguh ketat dan kejam. Menurut saya, inilah kompetisi terbaik di Benua Eropa. Jadi, wajar kalau tim-timnya sukses ke final," kata pelatih berusia 60 tahun itu.
Liga Primer memang kejam. Dibandingkan dengan liga di negara-negara lainnya di Eropa, Liga Inggris tak kenal waktu libur.
Di saat para pemain di liga lainnya menjalani liburan pergantian tahun, mereka yang bermain di Liga Primer justru disibukkan dengan jadwal nan ketat.
Satu yang menarik adalah digelarnya Boxing Dayyang mengacu pada tradisi masyarakat di sana saat perayaan Hari Natal.
Pada masa lalu, sehari setelah perayaan Natal mereka berkumpul untuk saling membuka kado yang diberikan sanak keluarganya.
Nah, Liga Primer mengadopsi kebiasaan itu dengan jalan menggelar pertandingan liga. Para pendukung klub mendapat hadiah dari gelaran pertandingan sepak bola.
Tak selalu bagus juga sebenarnya. Di kompetisi tingkat Eropa, mereka sering tampil kedodoran. Sebabnya gampang ditunjuk: kompetisi yang terlampau ketat.
Hal itu juga yang selalu dikeluhkan para pemain dan juga manajer. Hambatan yang paling pemain yang cedera.
Namun ternyata, semua yang pernah terjadi itu menurut mantan gelandang tim nasional Inggris, Glenn Hoddle, membuat kualitas Liga Primer sudah menjadi yang terbaik di dunia.
Pria berusia 61 tahun itu mengatakan bahwa tim-tim Inggris berkembang dengan apik. Sebagai contoh, dulu Liga Primer Inggris didominasi empat tim papan atas atau big four, yakni Manchester United, Liverpool, Arsenal, dan Chelsea.
Namun, dalam 10 tahun terakhir, bertambah jadi enam alias big six karena ada Manchester City dan Tottenham Hotspur.
"Jadi, Anda tak akan terkejut jika dalam beberapa musim mendatang tim-tim Inggris akan semakin sering masuk final Liga Champions dan Liga Europa," kata mantan Manajer Wolverhampton tersebut.
Bek Arsenal era 1993-2004, Martin Keown, mengatakan hasil sapu bersih tiket final Liga Champions dan Liga Europa musim ini juga menggambarkan kualitas manajer di Liga Primer Inggris. "Kualitas manajer di Inggris semakin bagus disetiap musim," kata Keown.
Sebagai bukti, Liverpool dan Spurs tampil luar biasa dengan skuad yang sebenarnya biasa-biasa saja. Sebab, masih ada klub lain di luar Inggris yang punya tim bertabur pemain bintang.
Dia mencontohkan, Barcelona, Real Madrid, Bayern Muenchen, dan Paris Saint-Germain. "Namun, dengan strategi jitu dan kinerja manajernya, Liverpool dan Spurs bisa lolos ke partai final," kata dia.
BBC | DAILYMAIL | INDRA WIJAYA
Wakil Terbanyak di Final Kompetisi Eropa
4 Tim
Liga Primer Inggris | Inggris | 2018/2019
- Final Liga Champions: Liverpool vs Tottenham Hotspur
- Final Liga Europa: Arsenal vs Chelsea
3 Tim
Seri A | Italia | 1997/1998
- Final Liga Champions: Juventus vs Real Madrid (Spanyol)
- Final Liga Europa: Inter Milan vs Lazio
Seri A | Italia | 1989/1990
- Final Liga Champions: AC Milan vs Benfica (Portugal)
- Final Liga Europa: Juventus vs Fiorentina
Bundesliga | Jerman | 1979/1980
- Final European Cup (sebelum Liga Champions): Hamburg vs Nottingham Forest (Inggris)
- Final UEFA Cup (sebelum Liga Europa): Eintracht Frankfurt vs Borussia Monchengladbach
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo