Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Luhut Binsar Pandjaitan, membuka Kejuaraan Nasional Atletik U-18, U-20, dan Senior atau Kejurnas Atletik 2023 di Solo, Jawa Tengah, Rabu, 21 Juni 2023.
Kejurnas Atletik 2023 juga dipersiapkan untuk gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh-Sumatera Utara (Sumut). Kegiatannya akan berlangsung hingga Senin, 26 Juni mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kompetisi itu diikuti sekitar 1.500 atlet dari 37 provinsi dengan mempertandingkan 128 nomor pertandingan. Pembukaan duhadiri pula pula Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Luhut mengatakan Solo dipilih sebagai tempat penyelenggaraan Kejurnas Atletik 2023 itu karena Kota Bengawan itu memiliki sejarah panjang bidang olahraga terutama pada cabang atletik.
"Pada masa penjajahan ratusan tahun silam berdiri organisasi atletik di Indonesia untuk pertama kalinya yang dikenal dengan nama Nederlandsche Indische Athletik Unie 1917 di kota ini," kata dia dalam sambutannya.
Luhut menuturkan Kota Solo pada tahun 1943 menjadi tempat pertama penyelenggaraan lomba segitiga atletik antarpelajar hingga sekolah menengah di Bandung dan Jogja. Pada bulan Januari 1946 terdapat Kongres Pendirian Persatuan Olahraga Republik Indonesia Polri sebagai langkah awal untuk mengadakan pekan Olahraga Nasional atau PON.
"Hingga pada tanggal 12 September 1948 untuk pertama kalinya pekan Olahraga Nasional diselenggarakan dan dibuka oleh Presiden Soekarno di kota Solo ini," katanya.
Luhut mengatakan dalam hal ini Solo menjadi kota yang sangat penting untuk terselenggaranya olahraga. "Sehingga Solo menjadi kota yang dipilih oleh tim sebagai tuan rumah kejuaraan nasional di tahun ini karena Solo memiliki sejarah panjang akan terciptanya olahraga atletik," kata dia.
Lebih lanjut Luhut mengungkapkan PB PASI telah berbuat untuk mengatasi kemunduran yang sempat terjadi setelah SEA Games Vietnam 2022. Kala itu Indonesia hanya mampu membawa pulang 2 medali emas, 5 medali perak, dan 4 medali perunggu.
PB PASI melihatnya sebagai tantangan baru untuk mengambil langkah-langkah untuk perbaikan. "Dalam waktu singkat, saya telah meminta kami mengambil langkah-langkah perbaikan yang strategis dengan mendengarkan semua kritik dan masukan baik secara internal yang telah dilakukan meliputi konsolidasi area administrasi dan teknis, hingga menjalin komunikasi dengan para stakeholder dan sponsor yang berpotensi untuk mendukung olahraga atletik," kata dia.
Ia menambahkan atletik merupakan the mother of sport atau ibu dari semua cabang olahraga. Ada sejumlah perbaikan jangka pendek yang telah dilakukan untuk mengembalikan kejayaan atletik di Indonesia dimulai dengan menciptakan banyak kompetisi di daerah hingga kejurnas.
"Kompetisi mulai dari tingkat daerah hingga kejurnas atletik ini kami tujukan untuk mencari bibit-bibit atletik dari berbagai daerah. Selain itu juga pembentukan pelatnas (pelatihan nasional) mandiri yang dibiayai oleh dukungan para sponsor hingga uji coba di berbagai event internasional adalah fokus utama kami untuk memperbaiki olahraga tertua itu," kata dia.
Hasil dari berbagai program pembinaan itu, kata Luhut, membuktikan atletik mampu berjaya kembali yang dibuktikan dengan perolehan 7 medali emas, 3 medali perak, dan 9 medali perunggu pada SEA Games 2023 di Kamboja lalu. "Atletik menempati posisi kedua raihan emas terbanyak bagi Indonesia pada SEA Games 2023," urainya.
SEPTHIA RYANTHIE
Pilihan Editor: 10 Pemain Eropa Paling Sering Tampil di Timnas, Ronaldo Genggam Rekor