Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pihak penyelenggara MotoGP Mandalika saat ini telah melakukan perbaikan Sirkuit Mandalika. Itu dilakukan setelah lintasan baru ini mendapatkan kritikan dari beberapa pembalap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa media melaporkan bahwa sebagian rider mengeluhkan kondisi kotor lintasan Sirkuit Mandalika saat menjalani tes pramusim MotoGP Mandalika 2022. Bahkan, ada beberapa pembalap MotoGP yang dilaporkan mengalami luka ringan akibat terkena kerikil kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maka dari itu, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dan pihak yang terlibat dalam gelaran MotoGP Mandalika langsung bergerak cepat untuk memperbaiki lintasan. Nantinya pengaspalan ulang Sirkuit Mandalika ini bakal dilakukan pada 4 Maret 2022.
“Hari ini, sudah berlangsung simulasi, dengan pengaspalan dilakukan pada 4-8 Maret 2022. Sementara itu, pengecatan dilaksanakan 9 Maret 2022,” kata Priandhi dalam media briefing pagi tadi.
Dalam kesempatan ini, redaksi Tempo mencoba untuk menjelaskan tiga lapisan aspal Sirkuit Mandalika. Berikut ulasannya, seperti dikutip dari akun media sosial Instagram resmi MGPA:
- Wearing Course
Pertama adalah wearing course, yang terdiri dari Stone Mastic Asphalt (SMA). Ini merupakan bahan campuran aspal yang digunakan untuk melapisi permukaan atas lintasan. Lapisan tersebut diklaim bisa memperkuat struktur lapisan permukaan Sirkuit Mandalika agar tetap tak mengelupas.
- Asphalt Concrete
Selanjutnya ada Asphalt Concret yang merupakan lapisan kedua pada aspal Pertamina Mandalika International Street Circuit. Lapisan ini harus memiliki ketebalan dan rigiditas yang cukup untuk mengurangi tegangan akibat beban yang diterima. Sehingga pada lapisan bawahnya tidak mengalami tekanan yang terlalu berat.
- Base Course
Lapisan terakhir di Sirkuit Mandalika adalah Base Course. Ini merupakan lapisan aspal bawah yang berfungsi memperkuat struktur lintasan utama. Lapisan tersebut diketahui menggunakan batuan yang berasal dari Lombok Utara, Lombok Timur dan Palu.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.