Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Garasi Repsol Honda memanas setelah dua pembalapnya, Pol Espargaro dan Marc Marquez, dikabarkan terlibat perang dingin seusai seri keempat MotoGP 2021 di Sirkuit Jerez. Hubungan keduanya dikabarkan memanas di sela-sela ketiadaan manajer tim, Alberto Puig, yang harus absen di seri Portugal dan Spanyol karena masalah kakinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami tahu kami menghadapi beberapa masalah dengan motornya. Kami melakukan yang terbaik, menggunakan suku cadang baru dan bekerja sangat keras untuk memberikan yang terbaik dari diri kami kepada pembalap di balapan berikutnya,” kata Puig dikutip dari Corsedimoto, Kamis, 6 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Marquez finis di posisi kesembilan, tepat di depan Pol Espargaro yang finis di tempat ke-10 di MotoGP Spanyol. Espargaro pun menganggap hasil itu sudah berjalan sesuai dengan target tim Honda. "Saya menuju ke arah yang mereka tunjukkan kepada saya," ujar mantan pembalap KTM tersebut.
Sehari setelahnya, saat tes resmi MotoGP, Espargaro menurunkan tensi di garasi Repsol Honda. Ia berkaca dari hasil pengujian dan sesi balapan yang telah dilaluinya. “Saya masih belajar. Kita perlu terbuka terhadap hal-hal baru dan belajar mengatasi masalah. Takaaki Nakagami adalah pembalap Honda terkuat di antara kami sepanjang akhir pekan. Saya lebih dekat dengannya selama pengujian dan itu merupakan pertanda baik," ujar dia.
Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro. (twitter/@polespargaro)
Di sisi lain, Marc Marquez telah kembali dan mampu mengungguli mantan pembalap KTM. Tentu saja hal itu tidak mengherankan. Namun, keunggulan Marquez, yang absen sembilan bulan, memunculkan rumor soal potensi keretakan hubungannya dengan Espargaro. Jika di Qatar, Pol Espargaro mengaku tidak sabar untuk bisa melihat data juara enam kali MotoGP tersebut, pikirannya kini sudah berubah.
“Saya tidak membutuhkan Marc Marquez di sisi saya untuk memberi tahu apa yang harus dilakukan, apakah yang dilakukan benar atau salah. Saya tahu kapan saya bisa berbuat lebih baik. Penekanan saya tidak akan berubah dengan hasil Marc," kata Espargaro yang berada di peringkat ke-14 klasemen MotoGP dengan 17 poin. Ia dibuntuti Marc di peringkat ke-15 dengan 16 poin.
Di Repsol Honda, Pol Espargaro seolah seorang diri. Sebagai pembalap baru, ia hanya membawa Jenny Anderson, seorang operator telemetrinya pada musim MotoGP 2020 kala membela tim KTM. Melihat hal itu, Marquez menganggap itu adalah keputusan yang sangat sulit.
"Saya tahu dia bahagia dan terus bekerja. Kami menjaga hubungan dekat. Dengan Jenny Anderson kami mencoba menemukan sesuatu yang berbeda. Jenny berasal dari KTM yang dengannya, dia memperoleh banyak informasi dan banyak pengalaman dalam hal elektronik. Ini sangat penting di MotoGP," kata Marc Marquez.