Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penampilan moncer tim Rusia di Piala Dunia menjadi magnet bagi para suporternya untuk datang menonton siaran langsung pertandingan di fan fest. Rupanya kian banyak fan yang ingin merasakan euforia mendukung tim nasional beramai-ramai di lapangan, tak cuma berteriak-teriak di depan televisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keramaian para suporter di arena nonton bareng kian terasa setelah Rusia mengantongi tiket ke perempat final. Bahkan, dalam laga terakhir penyisihan grup saat melawan Uruguay pada 25 Juni lalu, panitia fan fest di Yekaterinburg terpaksa me-nutup arena nonton bareng karena sudah penuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat pertandingan di babak 16 besar menghadapi Spanyol, ribuan suporter Rusia di Kazan telat melihat kickoff karena terjebak antrean panjang di gerbang masuk fan fest. Sembari antre, sejumlah suporter sudah menyetel siaran pertandingan online via telepon seluler. Toh, mereka tetap masuk ke fan fest karena tak ingin ketinggalan keasyikan me-nonton beramai-ramai di layar lebar.
Kejadian penutupan fan fest terulang di fan fest Saint Petersburg, 7 Juli lalu, ketika Rusia bertanding melawan Kroasia di perempat final. Banyak suporter yang gigit jari karena tak diizinkan masuk oleh penjaga gerbang. "Di dalam sudah penuh," kata seorang petugas yang bergeming saat sejumlah suporter berusaha membujuknya membuka pagar.
Tak kehilangan akal, para suporter itu beralih ke sejumlah kafe yang berjejer di sepanjang sisi kanal di Jalan Griboedov, sekitar 500 meter dari zona nonton bareng.
Sebagian kafe itu memang menyediakan televisi yang menyiarkan pertandingan untuk para konsumennya. Namun, karena para suporter itu tak membeli apa pun di kafe, mereka hanya bisa menonton dari luar. Meski demikian, hal itu tak mengurangi keseruan mereka menonton.
Ada pula pengelola kafe yang meletakkan televisi di teras dan langsung dikerumuni para suporter. Para konsumen kafe pun ikut menikmatinya. "Sayang kalau sudah sampai di sini lalu pulang lagi," kata seorang suporter yang mengenakan wig berwarna bendera Rusia putih-biru-merah.
Di bagian jalan lain, seorang pemilik kios kopi mobil malah menyetel radio yang menyiarkan pertandingan. Trik itu rupanya memancing banyak orang menghampiri kiosnya. Sembari mendengarkan siaran pertandingan, gelas-gelas kopi terus mengalir dari dalam kios.
Namun kenikmatan menonton dan mendengarkan siaran pertandingan di jalanan itu berakhir duka. Tim Rusia gagal melaju ke semifinal setelah kalah dalam adu penalti dengan skor 3-4.
Meski demikian, para suporter Rusia tetap mengelu-elukan tim nasional mereka. Sejak Uni Soviet kolaps pada 1991, inilah pertama kalinya tim Rusia bisa bermain hingga perempat final.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo