Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Operasi Otak Diego Maradona Berjalan Sukses

Operasi otak Diego Maradona disebut telah berjalan dengan sukses.

4 November 2020 | 16.14 WIB

Seorang penggemar Diego Maradona berdiri di luar klinik di mana Maradona akan menjalani operasi untuk hematoma subdural, menurut dokter pribadinya, di Olivos, di pinggiran Buenos Aires, Argentina, 3 November 2020. REUTERS/Matias Baglietto
Perbesar
Seorang penggemar Diego Maradona berdiri di luar klinik di mana Maradona akan menjalani operasi untuk hematoma subdural, menurut dokter pribadinya, di Olivos, di pinggiran Buenos Aires, Argentina, 3 November 2020. REUTERS/Matias Baglietto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Legenda sepak bola Argentina Diego Maradona telah menjalani operasi otak dengan sukses. Maradona menjalani operasi setelah dokter mendiagnosa adanya pembekuan darah di bagian otaknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Maradona dikabarkan menjalani operasi di Klinik Olivos, La Plata, Buenos Aires, Argentina pada Selasa waktu setempat. Dia dioperasi oleh dokter pribadinya, Leopoldo Luque.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Luque menyatakan, "Berhasil mengatasi operasinya dengan baik." Dia pun menyatakan bahwa saat ini Maradona masih dalam pengawasan dirinya.

Menurut Luque, operasi dilakukan pada pukul 20:00 waktu setempat. Operasi itu memakan waktu sekitar 80 menit.

Diego Maradona saat ini melatih klub papan atas Argentina, Gimnasia y Esgrima. Ia menghadiri pertandingan klubnya melawan Patronato pada Jumat saat ulang tahun ke-60.

Pada Senin kemarin, Maradona disebut sempat dilarikan ke Rumah Sakit La Plata dalam kondisi tak sadarkan diri. Berdasarkan pemeriksaan disebut bahwa terdapat pembekuan darah di otak pahlawan Timnas Argentina di Piala Dunia 1986 itu.

Pembekuan darah itu, menurut teman dekat sekaligus manajernya, Stefano Ceci, disebabkan oleh benturan di kepala Maradona. Ceci mengatakan bahwa Maradona memukul kepalanya sendiri. Dia disebut mengalami epresi karena insomnia yang dialaminya.

Hal itu diperparah dengan vonis dokter bahwa dirinya mengalami anemia plus kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi.

"Dia pasti memukul kepalanya sendiri dan tak menyadarinya. Hal itu bisa terjadi setelah dia meminum obat untuk insomnianya," kata Ceci.

"Dia sangat tertekan dalam beberapa hari sebelumnya. Dia mengalami depresi dan masalah Anemia memperburuk kondisi itu. Dia telah menjalani berbagai tes dalam beberapa tahun terakhir karena gaya hidupnya dan situasi pandemi ini tak membantu secara psikologis."

"Dia mengisolasi dirinya di rumah dalam beberapa bulan terakhir dengan hanya ditemani seorang koki dan asisten rumah tangga. Dia bahkan tak bertemu dengan keluarganya sejak pandemi ini dimulai," ujarnya.

Media-media Argentina sempat mencurigai Diego Maradona terjangkit Covid-19. Pasalnya pada pekan lalu seorang pengawal pribadi Maradona divonis positif terjangkit virus tersebut. Akan tetapi Maradona dipastikan tak terjangkit Covid-19.

Dalam beberapa tahun terakhir kondisi kesehatan Diego Maradona memang disebut memburuk. Dia sempat dua kali terkena serangan jantung dan divonis mengidap anemia yang membuat tubuhnya lemas dan cepat merasa letih.

Masalah kesehatan Mantan Pelatih Timnas Argentina tersebut kabarnya disebabkan kebiasaannya mengkonsumsi narkoba dan alkohol di masa lalu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus