Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Paralimpiade Tokyo: Profil David Jacobs Peraih Medali Perunggu Tenis Meja

Berikut profil David Jacobs, atlet tenis meja Indonesia peraih medali perunggu di Paralimpiade Tokyo 2020.

28 Agustus 2021 | 17.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Alet para-tenis meja Indonesia David Jacobs saat berlaga pada Paralimpiade Tokyo 2020. (Antara/NPC Indonesia)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Atlet para tenis meja David Jacobs berhasil lolos ke babak semifinal cabang olahraga tenis meja di Paralimpiade Tokyo 2020. Ia menjadi wakil Indonesia ketiga yang meraih medali di Paralimpiade Tokyo. David Jacobs lolos ke semifinal kelas 10 putra yang berlangsung di Tokyo Metropolitan Gym, Sabtu 28 Agustus 2021. Langkahnya terhenti di babak 4 besar usai kalah dari wakil Prancis, Mateo Boheas. Namun, David berhak memperoleh medali perunggu.

David Jacobs berhasil masuk ke babak semifinal Paralimpiade Tokyo 2020 setelah mengalahkan lawan mainnya, Lian Hao, wakil Cina sesudah melewati duel lima set, dengan skor 11-6, 12-10, 6-11, 10-12, dan 17-15. Saat ini, pemilik nama lengkap Dian David Michael Jacobs menduduki peringkat kedua dunia.

Kecintaan pria kelahiran Ujung Pandang, 21 Juni 1977, dengan tenis meja sudah dimulai sejak berusia sepuluh tahun. Orang tuanya mendukung penuh atas skill tenis meja yang dimiliknya. Saat pindah ke Semarang, orang tuanya mendaftarkan David ke PTP Club di Semarang untuk memeroleh pelatihan lebih dalam atas kemampuan tangan kanannya dalam menservis bola.

Berkat kemampuannya, David berhasil masuk jajaran ke tim nasional. Dirinya pun pernah bersekolah di Beijing untuk mematangkan kemampuan tenis mejanya selama enam bulan, tepatnya di Sekolah Olahraga Shi Cha Hai pada 1997. Melihat bakat yang dimiliki David, tahun 2000 Persatuan Tenis Meja Indonesia mempersiapkan secara matang David untuk bertanding di tingkat internasional. Akhirnya, pada 2001, dirinya berhasil memeroleh medali emas pertamanya di ajang Southeast Asia Table Tennis Association (SEATTA) Games di Singapura.

Setelah itu, dirinya terus aktif mengikuti beragam ajang kompetisi olahraga, baik tingkat nasional maupun internasional. Pekan Olahraga Nasional (PON) 2004 menjadi salah satu ajang nasional yang pernah ditaklukannya. Berkat kemenangannya tersebut, David berkesempatan menjadi pegawai tetap di Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta pada 2008. Tak hanya bermain, David juga pernah melatih tim tenis meja putra Indonesia di tahun yang sama.

Karirnya di tenis meja para (disabilitas) dimulai pada 2010 dengan bergabung National Paralympic Committee (NPC). Dengan bergabung ke cabang tenis meja khusus bagi penyandang disabilitas, David menemukan makna bersyukur yang dijadikannya sebagai motivasi hidup.

“Saat pertama gabung (di NPC), saya menyadari disabilitas yang saya sandang ternyata tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan teman-teman lain yang pakai kursi roda tapi tetap gigih berlatih dan bertanding. Sebuah motivasi besar bagi saya untuk terus berprestasi dan tidak menjadikan kekurangan yang saya miliki sebagai penghalang,” ujar David Jacobs. 

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Sprinter Indonesia Saptoyoga Purnomo Raih Perunggu Paralimpiade Tokyo 2020

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus