Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate Do Indonesia, PB Forki, menyatakan saat ini pengurus baru tengah menyiapkan pemusatan latihan nasional jangka panjang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Jenderal Forki Raja Sapta Ervian mengatakan seleksi nasional karate senior 2019 akan dijadikan patokan untuk menyusun kerangka atlet yang mengisi pelatnas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Ervian, semua karateka mesti mengikuti proses seleksi bila ingin masuk ke Pelatnas. Termasuk, ucapnya, karateka yang berhasil meraih medali di Asian Games 2018. "Jadi harus tempur (ikut seleksi) dulu," kata Ervian di Jakarta, Kamis, 28 Maret 2019.
Ervian mengatakan karate merupakan cabang olahraga tak terukur. Ia menilai karateka yang berhasil merebut medali di kejuaraan tahun lalu belum tentu bisa mengulangi kesuksesannya di tahun ini. "Tim nasional akan kami upayakan diisi karateka terbaik," ucapnya.
Di sisi lain, karate direncanakan akan masuk ke Olimpade 2020 di Tokyo. Forki, lanjut Ervian, mesti menyiapkan atlet-atlet terbaiknya. "Kami akan berupaya maksimal meloloskan pemain ke olimpiade karena ini pertama kali karate dipertandingkan," kata dia.
Ihwal jumlah karateka yang akan mengisi Pelatnas, Forki belum bisa memastikan. Forki, ucap Ervian, akan melihat hasil seleknas untuk menentukan jumlah penghuni pelatnas. "Semoga dua hari ini bisa terlihat," ucap Ervian.
Forki menggelar Seleknas Karate Senior pada 28-29 Maret 2019 di Jakarta. Seleknas diikuti oleh 318 karateka dari 38 kontingen. Total ada 15 nomor yang dipertandingkan, yakni empat nomor kata dan 11 nomor kumite.
ADITYA BUDIMAN