Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Perguruan Karate Lemkari akan Gelar Kejurnas Piala Anton Lesiangi

Perguruan Lembaga Karate-Do Indonesia (Lemkari) akan menggelar Kejurnas Piala Anton Lesiangi I di Bandung pada 8-10 November 2019.

16 Oktober 2019 | 21.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anton Lesiangi (berkursi roda) bersama jajaran pengurus inti Perguruan Lembaga Karate-Do Indonesia (Lemkari). (dok.Lemkari)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Lembaga Karate-Do Indonesia (PB Lemkari) siap menggelar kejuaraan nasional karate bertajuk 'Kwarnus Cup 2019 dan Piala Anton Lesiangi I di GOR UPI Bandung, pada 8-10 November mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada dua misi penting yang ingin dicapai melalui gelaran perdana ini yaitu mendorong prestasi karateka-karateka binaan PB Lemkari dan meluruskan sejarah perguruan berlambang macan yang didirikan oleh Shihan Anton Lesiangi ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak mau muluk-muluk, Panitia Penyelenggara menargetkan event ini akan diikuti sebanyak 300-400 karateka dari 34 provinsi di Indonesia. Total ada 69 kelas (putra-putri) dalam tujuh katagori yang dipertandingkan.

Direncanakan event akan dibuka oleh Ketua Umum PB FORKI yang juga menjabat sebagai Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Panpel juga akan mengundang Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, para Ketua KONI Provinsi dan pengurus Lemkari Provinsi.

Selain menggelar pertandingan, dalam kejurnas kali ini, PB Lemkari bekerjasama dengan Kwartet Nusantara juga akan menggelar sejumlah kegiatan antara lain penyegaran wasit, penataran pelatih, dan sarasehan yang akan dihadiri seluruh unsur yang terlibat dalam pembinaan di bawah naungan PB Lemkari yang didirikan Anton Lesiangi.

Ketua Umum PB Lemkari, Jeannie Z. Monoarfa mengatakan kejurnas karate Kwarnus Cup 2019 dan Piala Anton Lesiangi I memiliki makna spesial bagi keluarga besar PB Lemkari. Karena akan menjadi momentum untuk meluruskan sejarah berdirinya perguruan Lemkari yang didirikan oleh Anton Lesiangi pada 1970.

"Sepanjang sejarah baru kali ini ada kejuaraan atas nama pendiri perguruan. Sengaja kita bikin kegiatan ini karena kita ingin meluruskan sejarah agar karateka-karateka muda mengetahui siapa pendiri Perguruan Lembaga Karate-Do Indonesia. Sekarang kan ada akta ganda atas nama Lemkari. Satu atas nama Perkumpulan Karate-Do Indonesia disingkat Lemkari dan satu lagi atas nama Lembaga Karate-Do Indonesia," kata Jeannie, Rabu (16/10).

"Selain itu, sengaja kami membuat event ini sebagai refleksi atau mengingatkan kembali akan kejayaan Lemkari seperti tahun 80 -90 an yang banyak sekali melahirkan karateka berprestasi di tingkat nasional maupun internasional," tambahnya.

Jeannie menegaskan pihaknya membuka tangan bagi karateka Lemkari di seluruh Indonesia yang ingin mengikuti kejurnas Kwarnus Cup 2019 dan Piala Anton Lesiangi I.

"Kalau buat kami, Lemkari itu tidak ada sebelah mana-sebelah mana. Sepanjang mereka masih memakai lambang macan yang menjadi simbol Lemkari sejak pertama kali didirikan oleh Anton Lesiangi pada 1970, mereka adalah keluarga dan darah daging kami. Jadi akan kami terima dengan tangan terbuka jika ingin mengikuti ajang ini," tandas Jeannie.

"Sejujurnya mereka itu banyak yang tidak tahu bahwa sudah ada dua akta atas nama Lemkari. Di media sosial ramai sekali atlet dan pengurus yang menyuarakan suara hatinya. Mereka nyatakan kalau tahu Lemkari yang mereka ikuti pendirinya adalah orang baru mereka tidak mau. Bahkan banyak sudah yang membuat surat pernyataan mundur dari Lemkari baru tersebut dan kembali ke Lemkari yang didirikan Anton Lesiangi yang diakui PB FORKI," tutur Jeannie.

Jeannie yang tidak lain adalah istri dari Anton Lesiangi dapat memaklumi ketidaktahuan pengurus Lemkari di daerah. Karena itu, dia tidak mau menyalahkan mereka.

"Apalagi saya dengar Perkumpulan Karate-Do Indonesia menggunakan lambang yang sama dengan Lembaga Karate-Do Indonesia yaitu lambang macan. Hanya aktanya yang beda. Akta mereka kan tidak mungkin diakui oleh PB FORKI. Karena diatur secara jelas dan tegas dalam AD/ART PB FORKI. Bahkan dalam AD/ART PB FORKI dinyatakan perubahan nama, perubahan lambang harus disampaikan dalam Kongres. Dan harus disetujui oleh 2/3 anggota PB FORKI," papar Jeannie.

"Jadi secara histori dan AD/ART yang sah dan diakui oleh PB FORKI adalah PB Lemkari yang didirikan oleh Anton Lesiangi. Makanya saya bilang saya tidak memperdulikan mereka itu ada di Lemkari yang mana. Yang jelas semua adalah saudara jadi silakan bergabung," tandasnya.

Ketua Umum PB Perkumpulan Karate-Do Indonesia adalah Yuddy Chrisnandi (mantan Menpan RB), dan sampai sekarang perguruan tersebut tidak menjadi anggota PB Forki.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus