ANAK perawan berkulit sawo matang, dengan tubuh sintal dan kekar, itu tak pelak kalau dijuluki Ratu PON kali ini. Maklum, ada 29 nomor yang dipertandingkan, 14 di antaranya untuk perenang putri. Dan ia, sang ratu, Elfira Rosa Nasution, 15, ikut dalam 11 nomor. Dengan kepakan kedua tangannya, toh, ia berhasil merenggut delapan medali emas dan dua perak. Rekor sebelumnya pernah diraih Naniek Suryaatmaja pada PON IX, dengan 11 medali emas. Walau begitu, apa yang dicapai perenang Jambi itu merupakan puncak prestasi atlet nasional peserta PON XI. Sebab, Elfie, ratu renang baru itu, memecahkan delapan rekor PON dan lima rekor nasional. Tapi, sebetulnya, Elfira tak begitu terkejut dengan bebannya yang padat di PON ini. Pelatih yang kebetulan ayahnya, Raja Murni sal Nasution, sudah memberi porsi latihan yang cukup berat untuk kampiun muda Ini. Setiap pagi, ketika banyak teman sebayanya masih memeluk bantal. Elfira sudah harus bangun. Biasanya pukul 05.00, dia sudah berangkat ke kolam renang Tepian Ratu, yang berjarak 5 km dari rumahnya di Jambi. Pukul 06.30, dia bergegas pulang untuk mempersiapkan diri ke sekolah SMP Xaverius. Sore hari waktunya habis lagi di kolam renang, diselang-selingi dengan latihan jogging, katrol, dan mengangkat barbel. Acara yang begitu padat - tiap hari dia berenang 1,5 km - dan sepintas lalu terlihat amat rutin itu, sudah lama membelenggu Elfira. Sang ayah - bekas pemain polo air dan renang - rupanya amat berambisi untuk menyulap anak sulung dari lima bersaudara itu menjadi perenang andalan. Ketika masih berumur empat tahun, Elfira sudah diceburkan ayahnya di kolam renang di Jalan Sisingamangaraja, Medan, tempat tinggal keluarga ini sebelum pindah ke Jambi, tiga tahun yang lalu. Sejak itu, tampaknya, kolam renang adalah bagian penting dari hidup Elfira. Hasil kerja keras Elfira memang segera berbuah. Pada PON X yang lalu di kolam renang Senayan, Elfira, yang ketika itu masih 11 tahun, mengejutkan banyak orang. Turun di nomor 400 dan 800 meter gaya bebas, dia menyumbangkan dua medali emas untuk kontingen Sum-Ut. Bukan cuma itu, di dua nomor yang sudah disebut, gadis cilik itu memecahkan rekor PON, dengan mempecundangi Naniek Suryaatmadja dan Nunung Selowati, dua ratu kolam renang ketika itu. Setelah itu, nama Elfira tak pernah lagi absen dari berbagai kejuaraan renang tingkat nasional, bahkan regional. Pada SEA Games Singapura dua tahun yang lalu, misalnya, dia memperoleh satu medali perak dan dua perunggu. Rupanya, kehidupan yang ketat di kolam renang ini membuat fisik Elfira tumbuh lebih cepat dibanding gadis sebayanya. Kini, dengan bobot 55 kg dan tinggi 1,64 m, bahu dan lengannya terlihat begitu kukuh. Tapi Elfira membantah menjadi canggung dengan pertumbuhan fisiknya itu. "Yang penting, kondisi tubuh saya 'kan sehat," ujar remaja yang mengaku belum punya pacar itu. Menjelang PON ini, Juni lalu, Elfira sempat berlatih renang selama dua setengah bulan di Ontario, California, AS. Kesempatan yang sama pernah diperolehnya tiga tahun yang lalu. Rupanya, seperti diakui Elfira, latihan di Amerika itu banyak memberinya pengalaman dan membuatnya lebih siap menghadapi PON. Tapi yang paling beruntung dengan prestasi Elfira kali ini adalah Jambi. Daerah yang pada PON X yang lalu menduduki tempat ke-23 - tanpa satu pun medali emas - kini melonjak masuk dalam 10 besar pengumpul medali PON. Di masa datang masih pula perlu diperhitungkan Maya Masita Nasution, 12, adik Elfira.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini