Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Roda Sudah Berputar

Beberapa hal yang telah dilakukan Ali Sadikin sebagai ketua umum PSSI, wawancara setelah menonaktifkan diri sebagai ketua umum pssi. (or)

18 Oktober 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LETJEN (Marinir) Ali Sadikin, 53 tahun, tak banyak berubah. Bicara ceplas-ceplos. Yang berbeda -- dibandingkan sewaktu menjabat Gubernur DKI Jakarta, tiga tahun lampau-barangkali cuma soal jam kerja. Dulu ia sudah meninggalkan rumah menuju kantor jam 06.30. Sekarang agak siang, sekitar jam 08.00. Selain mengurus PSSI, dan berpolitik, ia sibuk bergerak di bidang perkapalan dan asuransi. Berikut ini petikan percakapannya dengan Herry Komar dari TEMPO di kantornya sekarang di Lantai 17, Gedung Arthaloka, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, sesudah menonaktifkan diri di PSSI pekan lalu. Apa yang anda kerjakan selama tiga tahun di PSSI? Saya baru meletakkan dasar-dasar bagi organisasi. Waktu menerima jabatan ketua umum, dulu, saya tak diwarisi apa-apa. Semuanya nol. Sekarang roda organisasi sudah berputar dari pusat sampai ke daerah. Tinggal menyempurnakan saja lagi. Bagaimana dengan pembinaan Pembinaan telah dilaksanakan secara fundamental. Lihat saja, misalnya, pembinaan sepakbola remaja. Umumnya sudah berjalan. PSSI sudah pula mengadakan kerjasama dengan Departemen P&K mengenai sepakbola pelajar. Hingga lahir diklat (tempat pendidikan dan latihan) Ragunan dan Salatiga yang diisi oleh pelajar SMA. Dan saya luga telah menyiapkan tim junior yang akan diterjunkan dalam Kejuaraan Sepakbola Junior Asia di Manila, 29 November s/d 12 Desember. Selain itu telah pula diletakkan dasar kompetisi dengan orientasi klub. Maladi dan Kosasih (Purwanegara,) sudah lama berharap bisa melaksanakannya. Tapi tak kesampaian. Baru terlaksana dalam kepengurusan saya. Juga soal Galatama. Bagaimana dengan prestasi Untuk membikin pemain yang baik dibutuhkan waktu lama. Menurut suatu survei internasional, diperlukan tempo tujuh sampai delapan tahun. Buat tingkat nasional, menurut litbang (penelitian dan pengembangan) PSSI, ya, sekitar lima atau enam tahun. Masalahnya adalah masalah teknis. Waktu menerima jabatan ketua umum dulu anda diwarisi kas yang defisit. Sekarang bagaimana? Saya berusaha untuk tidak ada utang. Dari mana dapat dana? Itu soal saya. Kompetisi di daerah ternyata tak seluruhnya berjalan lancar. Mengapa? Itu tanggungjawab perserikatan. PSSI sudah memutuskan setiap perserikatan yang tidak memenuhi kewajibannya, terutama memutar roda kompetisi, tak bakal diperkenankan ikut kongres. Ini untuk mendidik. Bukan mematikan. Buat apa perserikatan menentukan nasib PSSI kalau perserikatan itu sendiri tidak memenuhi kewajiban yang fundamental. Bagi saya untuk apa punya ratusan perserikatan, kalau hanya nama. Lebih baik punya puluhan, tapi betul-betul estab lished. Siapa calon yang tepat untuk Ketua Umum PSSI? Saya tidak mau ngomong soal itu. Apakah lahirnya Undang-Undang mengenai Suap merupakan usaha PSSI? Siapa lagi kalau bukan PSSI. Kalau tidak ada suap di PSSI tak akan ada Undang-Undang mengenai suap. Apakah anda puas dengan hasil yang dicapai selama di PSSI? Ya, saya merasa puas. Karena saya telah meletakan dasar-dasar di PSSI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus