Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Setelah manajer ke meja hijau

Rencana pertarungan tinju antara Mike Myson & Michael Spinks dijadwalkan 27 juni 1988. Pertarungan termahal dengan total bayaran us$ 39 juta dengan promotor donald trump, akan diadakan di atlantic city.

12 Maret 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERTARUNGAN antara dua kampiun tinju dunia, Mike Tyson dan Michael Spinks, makin mendekati kenyataan. Kesepakatan itu terjadi setelah milyuner muda Donald Trump menghubungi kedua petinju akhir Februari lalu, dan keduanya menyatakan kesediaan mempertaruhkan reputasi mereka. Pertarungan termahal itu dengan total bayaran US$ 39 juta, kata Trump, akan diselenggarakan di Convention Centre, Atlantic City, New Jersey, 27 Juni. Setelah kesepakatan kedua petinju itu diumumkan Trump, tak ayal pertarungan perebutan gelar antara Tyson dan Tony Tubbs di Tokyo, 21 Maret depan, tak lagi diperhitungkan orang. Malah Tyson menganggap pertandingan itu sebagai persiapan menghadapi Spinks. Mengapa partai Tyson vs. Spinks dinanti-nantikan penggemar tinju sedunia? Soalnya, pertarungan antara keduanya tak cuma terbesar dalam bayaran, tapi juga akan merupakan pertandingan otot melawan otak. Tyson, 21 tahun, yang selalu naik ring mengenakan kolor hitam dan sepatu hitam tanpa kaus kaki, dianggap mewakili petinju yang mempergunakan kekuatan otot. Karena teknik bertinjunya sangat sederhana dan lebih mengandalkan pukulan yang keras, baik tangan kiri maupun kanan, sebagai senjata pamungkas. Tak heran bila Tyson, di ring, mencerminkan cltra petinJu yang ganas dan berdarah dingin. Sementara itu, Spinks, 31 tahun, yang dikenal cerdik memanfaatkan situasi dan pandai berstrategi dalam melumpuhkan lawan, dianggap mewakili petinju yang mempergunakan otak. Pukulannya, walau tak terlalu keras, sangat akurat. Selain itu, ia memiliki teknik bertinju yang sedap ditonton. Untuk pertarungan yang direncanakan Trump itu. Tyson bakal menerima bayaran US$ 15 juta, dan Spinks US$ 13 juta. Bayaran bagi kedua petinju ini sekaligus memecahkan rekor bayaran yang pernah diterima Marvin Hagler ketika bertarung melawan Sugar Ray Leonard, April 1987. Waktu itu Hagler dibayar US$ 15 juta, sedangkan Leonard menerima US$ 12,5 juta. Rencana pertarungan Tyson melawan Spinks sebenarnya sudah dirintis sejak tahun lalu. Tapi sampai Januari lalu rencana itu masih saja terkatung-katung. Karena banyak sekali promotor yang berminat menggelarkan pertarungan ini. Pertarungan Tyson melawan Spinks diduga bisa mengeduk keuntungan Jutaan dolar. Semula, pertarungan Tyson melawan Spinks disepakati diselenggarakan oleh Promotor Don King. Pembicaraan kemudian macet, karena Promotor Butch Lewis, yang sekaligus manajer Spinks, juga berminat menyelenggarakan pertarungan dua kampiun yang berbeda gaya itu. Rencana King makin berantakan garagara Lewis, yang sudah mengikat janji akan mengikutkan Spinks dalam serangkaian pertandingan untuk menyatukan gelar juara dunia kelas berat dari tiga badan tinju dunia yang berbeda (WBA, WBC, dan IBF), menghadapkan petinju asuhannya dengan penantang Gery Cooney, September 1987. Padahal, Spinks seharusnya mempertahankan gelarnya melawan penantang nomor IBF, Tony Tucker. Akibat pembatalan melawan Tucker itu, IBF lalu mencopot gelar juara dari tangan Spinks. Perbuatan ingkar janji itu menyeret Lewis ke meja hijau. King mengajukan tuntutan ganti rugi sebesar US$ 30 juta. Sementara itu, jaringan televisi saluran terbatas Home Box Office dan Hotel Hilton, Las Vegas, yang mendapat hak penyiaran dan tempat pelaksanaan pertandingan, msing-masing menuntut ganti rugi sebesar US$ 10 juta. Kubu Tyson juga ikut kesal melihat ulah Lewis itu. Apalagi ia masih saja malah ngotot ingin menjadi promotor partai Tyson melawan Spinks. "Kami tak mau lagi berhubungan secara pribadi dengan Lewis," kata Bill Cayton, manajer Tyson, ketus. Lewis tentu saja tak tinggal diam. "Mereka bicara soal Tyson mendapat US$ 50 juta untuk tujuh atau delapan pertarungan. Mengapa ada satu pertarungan yang nilainya US$ 50 juta, mereka malah mengelak," ujar Lewis menyindir. Ia balik menuduh, "Tyson sesungguhnya belum siap menghadapi petinju secerdik Spinks." Perundingan menghadapkan Tyson dengan Spinks yang sempat tak menentu itu akhirnya berhasil dicairkan Trump. Milyuner yang memiliki usaha real estate, perhotelan, agen penjualan mobil, dan kasino itu ternyata mampu menggiring kubu Tyson dan Spinks ke meja perundingan, dan sepakat bertarung. Rahasianya? Apalagi kalau bukan dengan bayaran yang tinggi. Trump juga berhasil menjadikan Convention Centre, miliknya, sebagai tempat penyelenggaraan pertandingan akbar itu dengan membeli hak tersebut sebesar US$ 11 juta. Ia mengalahkan dua saingannya: Hotel Hilton dan Caesars Palace - keduanya di Las Vegas. Bos Hotel Hilton, John Giovenco, sempat menawarkan US$ 9 juta untuk membeli hak tempa penyelenggaraan. Sementara itu, Caesars Palace - yang membeli hak tempat penyelenggaraan partai Leonard melawan Hagler, April 1987, dengan harga US$ 6,8 juta - juga menawjarkan jumlah yang sama. "Saya katakan kepada mereka: Biarlah yang terbaik memenangkannya," kata Trump dengan bangga. Untuk pertarungan Tyson melawan Spinks, Trump merencanakan akan menjual karcis ring side seharga US$ 1.500 - dua kali lipat harga karcis termahal partai Leonard melawan Hagler. Karcis termurah, menonton melalui sirkuit televisi, akan dijual dengan harga US$ 100. Bachtiar Abdullah dan Ahmed Kurnia Soeriawidjaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus