Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Teguran dari senayan

Pengurus harian pssi melayangkan surat teguran keras kepada kesebelasan Persebaya. Isinya, agar persebaya. Tak mengulang "main sabun" & sepatutnya menjaga sportivitas sepak bola. Tanggapan e.e. mangindaan.

12 Maret 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERSEBAYA -- karena "kalah" dari Persipura 12-0 -- tak cuma menerima umpatan dari masyarakat. Sabtu pekan lalu, pengurus harian PSSI juga melayangkan surat teguran keras kepada tim tersebut. Isinya, agar Persebaya tak mengulang peristiwa itu dan sepatutnya menJaga sportivitas sepak bola. "Surat ini dimaksudkan supaya masalahnya clear," ujar Sekretaris Umum PSSI Nugraha Besoes. Menurut dia, PSSI selama ini dianggap diam saja, seakan merestui ulah main sabun itu. Kantor PSSI di Senayan juga kewalahan menampung protes. Sampai pekan lalu sudah sekitar seratus surat dan puluhan telepon yang ditujukan ke PSSI, yang nadanya mengecam Persebaya. "Saya sampai capek melayaninya," kata Nugraha. Namun, surat teguran PSSI itu tak bisa diterima Persebaya. "Saya penasaran. Apa kesalahan Persebaya? Kok, diberi surat teguran," ucap E.E. Mangindaan, Pengurus Harian Persebaya. Ia malah balik bertanya, "Pasal berapa dan undang-undang nomor berapa yang telah dilanggar Persebaya?" "Kami memang tak punya kekuatan dari segi peraturan untuk menghukumnya," jawab Nugraha. Tapi ia menyayangkan ulah Agil Haji Ali, yang memberikan instruksi main sabun kepada anak buahnya. "Padahal dia pernah berbicara tentang sepak bola ilmiah. Kekalahan 12-0 itu apa ilmiah?" ujar Nugraha. Karena itulah ia menilai, sepantasnya PSSI menegur Persebaya. "Kami cuma ingin menyelamatkan sepak bola nasional," tambahnya. "Mengalah" dalam kancah kompetisi sepak bola merupakan hal biasa. "Tapi apakah Persebaya sudah memikirkan dampaknya dengan kekalahan 12-0 itu?" kata Nugraha. Itulah yang tampaknya tak terpikirkan oleh pengurus Persebaya. Bahkan jalannya SU MPR pun diwarnai oleh pembicaraan kekalahan Surabaya yang mencolok itu. "Memalukan sekali," kata bekas Gubernur Ja-Tim Mohammad Noer. Di sela-sela kesibukannya bersidang, ia secara khusus sampai minta maaf kepada gubernur Ja-Teng Ismail. Kecaman yang bertubi-tubi itu akhirnya melunakkan sikap Persebaya. "Saya menerima teguran PSSI itu kalau memang sebagai koreksi," kata Agil. Namun, ia menjanjikan, Persebaya akan tampil sebaik-baiknya di babak 6 besar nanti. "Saya jamin itu," katanya. Ia juga memohon agar penonton di Senayan bersikap adil. "Kami jangan divonis salah," tutur Agil lagi. Ahmed K. Soeriawidjaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus