Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Tenaga Dalam Di Luar & Dalam Gelanggang

Pencak silat, melatih gerakan fisik dan melatih gerakan lahiriah yang dapat menimbulkan tenaga dalam. Dalam pertandingan pencak silat, tenaga yang dapat merubuhkan lawan tanpa menyentuh itu sempat dipersoalkan.(or)

21 Juli 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ADA sebuah tim khusus yang namanya aneh: Tim khusus "tenaga dalam." Ini dibentuk dalam pertandingan kejuaraan nasional pencaksilat akhir bulan lalu di Jakarta. Tim itu terdiri dari para "pendekar berisi." Tugasnya: untuk mencegah agar tak terjadi penggunaan "tenaga dalam" -- yang berbahaya itu -- dalam pertandingan. Sebab tahun lalu ada kejadian yang dianggap ganjil. Dalam pertandingan Kejuaraan Nasional Pencaksilat Junior tahun 1978 di Jakarta misalnya, Made Siswadiarta gagal meraih medali emas. Padahal sebelumnya pesilat dari Bali ini diramalkan akan jadi juara karena ketrampilannya jauh lebih baik dari permainan lawan. "Waktu bertanding saya merasa tak sampai hati menyerang lawan" kata Made "kalaupun saya menyerang, tak ada yang kena." Dan ia dinyatakan kalah. Tapi cepat timbul dugaan, lawan Made telah dibantu oleh pendekar dengan kekuatan tenaga dalam sehingga mematahkan setiap serangan. "Itu sulit dibuktikan," tutur Sekjen Ikatan Pencaksilat Seluruh Indonesia (IPSI) Harsoyo. Tapi diakuinya hal itu dapat saja terjadi dan "dilakukan sekelompok pendekar yang turut mendampingi perguruannya dalam kejuaraan itu. Sering Berkaitan Meskipun mencampurkan tenaga dalam pada pertandingan pencaksilat serupa itu tak dibenarkan, namun para pendekar umumnya mengakui kedua bidang itu sering berkaitan. Perguruan silat di pesantren-pesantren, terutama di daerah Banten, malahan sekaligus mengajarkan tenaga dalam kepada para muridnya yang dianggap mampu. Sementara tak sedikit guru silat berpendapat bahwa gerakan-gerakan lahiriah dalam pencaksilat merupakan latihan fisik untuk memancing agar tenaga dalam itu tumbuh dalam diri seseorang. "Tenaga dalam di dunia persilatan sudah lumrah, cuma berbeda dalam cara mendapatkan dan memanfaatkannya," ungkap Harun Rusli Alam Sungkawa, 36 tahun, pimpinan pencaksilat Ulin Bantahan di Bandung. Cara mendapatkannya pertama-tama dengan latihan fisik. "Semakin intensif latihan, semakin berkembang kekuatan tenaga dalam," tambah Ahmad Husen, 41 tahun, pembimbing Ulin Bantahan. Umumnya para pendekar maupun para "suhu" (guru) berpendapat, tenaga dalam itu tak perlu didapat dengan bertapa seperti dilakukan nenek moyang kita dulu. "Setiap orang memiliki potensi tenaga dalam," kata Ahmad Husen. Ini didukung oleh seorang suhu persilatan lain, yang dasarnya adalah kuntauw. "Tenaga yang terpendam di dalam tubuh manusia setelah dilatih sekian lama akan membangkitkan tenaga yang luar biasa besar," tutur Handaka Tania, 33 tahun, guru kun-tauw dari Persatuan Silat Alam Semesta di Jakarta. Jadi, kata Handaka lagi, tergantung berapa lama seorang latihan. Ia mengambil contoh seorang ibu yang panik melihat anaknya tergencet mobil. Tanpa fikir si ibu tiba-tiba mampu mengangkat bemper mobil itu dan menarik anaknya. "Itu tenaga dalam," kata Handaka. Tapi karena si ibu tak pernah latihan melalui jurus-jurus yang ditentukan, setelah itu ia merasa tubuhnya amat lesu. "Tidak demikian bagi mereka yang terlatih," tuturnya pula. Di dunia kung-fu tenaga dalam dikenal dengan istilah nei-kung atau Iweekang, sebagai kebalikan gwa-kang. Nei-kung, muncul melalui latihan pernafasan sehingga shen (fikiran) akan mendorong chi (hawa) di dalam tubuh manusia. Hawa ini terletak di daerah perut besar yang kelak akan berubah menjadi ching (tenaga penggerak). Melalui latihan, ching akan menjadi chen chi yang menjadi tenaga murni dan berkekuatan hebat. Latihan pernafasan ini pada taraf awal harus diawasi oleh seorang suhu. Sebab salah-salah, saraf dapat terganggu. Puasa Siang Malam Kekuatan tenaga dalam yang umumnya dimiliki puluhan aliran persilatan di berbagai wilayah Jawa Barat berdasar pada kepercayaan kepada Tuhan Allah. Ini berarti untuk memanfaatkannya jiwa dan perbuatan seorang harus bersih. Di Banten perguruan silat terkenal umumnya lahir di pesantren-pesantren dan dipelopori oleh kiayi pemilik pesantren itu. Sebagai ujiannya harus menjalani puasa siang-malam selama puluhan hari -- umumnya 40 hari. Dari sekian banyak aliran persilatan di Jawa Barat, beberapa di antaranya memberikan tenaga dalam kepada si murid melalui pengisian oleh sang guru -- setelah melalui latihan fisik dan persyaratan lainnya. Dan tak ketinggalan pula beberapa baris bacaan yang bersumber dari al-qur'an. Kebersihan jiwa juga merupakan syarat untuk mempelajari tenaga dalam seperti yang dimiliki dan diajarkan Dan Suwaryono, seorang kritikus senirupa di Jakarta. Mempelajari ilmu tenaga dalam dari seorang guru di Jawa Barat, Dan Suwaryono sampai sekarang telah memiliki ratusan orang murid di Yogyakarta dan Jakarta. "Setiap murid saya harus beragama Islam," katanya. Sebab setelah melalui latihan fisik yang terdiri dari pernafasan, gerakan-gerakan silat, si murid diisi dan diberi bacaan secara agama Islam. Di samping mengembangkan latihan-latihan pernafasan dan fisik masing-masing setiap murid diharuskan bersembahyang. Kande Empat Di Bali pencaksilat tak lepas dari tenaga dalam. Dalam agama Hindu, belajar tenaga dalam itu pada dasarnya mengenal saudara kandung yang ada pada diri sendiri. Ini biasa disebut kande empat. Lewat hubungan dengan saudara kandung itulah seseorang memperoleh kekuatan yang disimpulkan dalam bentuk aksara, lengkap dengan keampuhan masing-masing. Misalnya Brahma dalam agama Hindu ditulis sebagai aksara bang, artinya pukulan berat. Brahma sendiri berarti api. Dalam diri seseorang, Brahma itu terletak di hati. Karena itu jika seorang terkena pukulan Brahma, rasa sakit akan sampai ke hatinya. Pada tingkatan tertentu, seorang yang telah berhasil memanfaatkan tenaga dalam, dapat juga mengobati. Seorang suhu mengungkapkan, tenaga dalam dapat disalurkan ke dalam tubuh seorang yang sakit untuk membunuh sumber penyakit. Atau menyalurkan tenaga dalam itu melalui minuman atau makanan untuk diberikan kepada si sakit. Tapi pada umumnya, seperti juga halnya pencaksilat atau ilmu bela diri lainnya, tenaga dalam digunakan untuk menghindari ancaman, bahkan secara mendadak. Memanfaatkan tenaga dalam seperti yang diajarkan Dan Suwaryono misalnya, dapat menghindarkan diri dari pukulan, bacokan maupun tembakan dari orang (atau beberapa orang) yang berniat jahat. Jika serangan itu sempat diketahui, si penyerang dapat dipatahkan melalui gerakan (jurus pukulan), sekaligus menjatuhkannya atau melepaskan alat serangannya (pisau dll) tanpa saling bersentuhan tubuh. Tapi tenaga dalam sebagai lanjutan pencaksilat berbeda dengan tenaga dalam misalnya yang diajarkan Dan Suwaryono. Yang terakhir ini umumnya tak dapat menyerang dan tak dapat memecahkan tumpukan bata misalnya. Pembelaan diri dengan tenaga dalam menurut ajaran Dan Suwaryono akan lebih mudah bila si penyerang dalam keadaan marah. Malahan pernah dialaminya tenaga dalam yang dimilikinya tiba-tiba tersalur begitu saja kepada orang yang marah kepadanya. Akibatnya mulut orang yang marah itu mengeluarkan busa. "Dan bisa mengeluarkan darah," kata Dan. Tapi ia juga menyebutkan, bahwa ia dapat mencabut tenaga dalam yang telah dipukulkan kepada si penyerang. Ia juga mengaku pernah melatih Almarhum Bung Karno. Seorang guru silat tenaga dalam yang lain, Tino Sidin (pembimbing anak-anak nnelukis itu) juga mengaku pernah mengajar Bung Karno. Hampir sama dengan itu adalah tenaga dalam juga yang telah berhasil melumpuhkan kepintaran silat Made Siswadiarta dari Bali tadi. Diauga seorang pendekar telah menyalurkan tenaga dalamnya dari jauh untuk menghalangi setiap serangan Made. Membela diri atau menyerang dari jarak jauh begini juga merupakan keampuhan Ulin Bantahan dan Perkumpulan Silat MUSTIKA (yang terakhir ini juga di Bandung). "Tenaga dalam dapat memukul roboh orang dari jarak jauh, cukup dengan gerakan kepala saja," kata K.M. Tamim, pemimpin MUSTIKA yang mengaku satu perguruan silat dengan Almarhum Bung Karno. Golok Ciomas Dalam kung-fu, dengan tenaga dalam lawan dapat dilumpuhkan hanya dengan menyentuh tubuhnya. Pada saat sentuhan terjadi, pukulan tenaga dalam mengalir ke dalam tubuh lawan. Ia dapat mengalami luka parah di bagian dalam tubuhnya. Di Banten dari sekian banyak aliran pencaksilat, tak seluruhnya bercampur dengan tenaga dalam. Brajamusti dan Pedang Allah, adalah dua di antara aliran yang bertenaga dalam. Begitu pula aliran Strum di Lemah Duhur (Cimande, Bogor). Tapi baik yang bertenaga dalam maupun tidak, para jawara (pendekar) Banten umumnya dikenal juga dengan keampuhan dan kepintaran memainkan golok Ciomas. Senjata yang panjangnya rata-rata hanya 40 cm ini mampu membunuh lawan hanya dengan goresan kecil saja. Kekuatan tenaga dalam dari aliran manapun dapat hilang dengan sendirinya (paling sedikit berkurang) apabila melanggar pantangan-pantangan. Aliran yang bersumber dari agama Islam umumnya menyebut beberapa pantangan pokok, seperti berzina, minuman keras dan judi. Sebab dipercayai bahwa kekuatan itu datangnya dari Tuhan dan akan hilang dengan sendirinya bila larangan-Nya dilanggar. Tapi dalam kungfu, pengumbaran nafsu seks dipandang akan banyak mempengaruhi tenaga dalam seseorang. Sebab air mani merupakan sumber kekuatan utama tubuh manusia. Sehingga apabila air ini terlalu banyak dikeluarkan akan berakibat ching (tenaga penggerak) berkurang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus