Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mobil

12 Jurus Perawatan AC Mobil agar Adem dan Optimal

Ciri yang penting untuk ketahui freon AC mobil berkurang adalah udara yang diembuskan di kabin terasa bau apek.

26 Mei 2022 | 17.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi AC Mobil. (Antara)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Cuaca tak menentu maka merawat air conditioner atau AC mobil menjadi penting. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasalnya, AC adalah satu hal penunjang kenyamanan pemilik dan penumpang mobil kala cuaca panas atau cuaca hujan..

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dikutip dari laman Auto2000, freon atau bahasa teknisnya adalah refrigerant adalah senyawa kimia yang dapat berubah bentuk dari cair ke gas di dalam sistem AC mobil. 

Komponen ini juga yang suhunya bisa berubah dan ketika diembuskan blower AC maka akan menciptakan udara dingin, bila berkurang maka kebanyakan AC mobil akan berkurang pula tingkat kedinginannya. 

Namun bukan itu saja penentu bahwa freon yang berkurang. Ciri yang penting untuk menentukan freon AC mobil itu berkurang adalah udara yang diembuskan di kabin terasa bau apek. Bau apek ini dihasilkan karena ruang evaporator yang lembab. Karena lembab inilah embusan udara ke kabin akan menjadi bau apek.

“Agar tidak cepat rusak, sebaiknya melakukan servis secara berkala, tulis Auto2000.

Berikut tips mudah merawat AC mobil yang bisa dilakukan sendiri oleh pengguna menurut dealer mobil. Mencegah jangan AC mobil kurang dingin:

1.Jaga kebersihan karpet atau lantai mobil.

Kebersihan lantai mobil menjadikan udara di dalam kabin mobil juga ikut bersih. Dengan demikian, filter AC tidak bekerja terlalu keras untuk menyaring debu dan kotoran, dan juga tidak cepat kotor.

2. Saat mencuci mobil, buka kap mesin.

Semprotkan air yang kencang pada bagian kondensor AC (yang bentuknya mirip radiator dan biasanya terletak didepan radiator) kotoran atau debu yang menempel bila dibiarkan akan mengeras bisa mengakibatkan korosi atau keropos sehingga menjadi bocor pada bagian kondensor.

3. Memilih tempat parkir yang teduh jika parkir dalam waktu yang cukup lama.

Hal itu karena kalau di tempat panas biasanya pas pengemudi masuk, ruang dalam cukup panas dan mengakibatkan membutuhkan proses pendinginan yang lama. Selain itu beban pendinginan saat mobil berjalan pun ikut tinggi.

4. Ketika menempuh perjalanan jauh, matikan AC beberapa saat, lalu hidupkan kembali.

Tujuannya untuk mengistirahatkan AC agar tidak terus-menerus mendinginkan kabin mobil, dan menghindari pembekuan pada saluran AC.

5. Selalu memastikan extrafan kipas yang di depan kondensor selalu hidup.

Yakni ketika AC dalam kondisi hidup. Extrafan yang mati dalam kondisi AC hidup dapat beresiko merusak kompresor atau bahkan mengakibatkan selang kompresor meledak.

6. Jangan merokok di dalam mobil karena asapnya bisa mengotori evaporator. Nikotinnya yang lengket dan berlendir serta menimbulkan bau tak sedap dan susah hilang.

Pastikan AC dalam kondisi mati ketika anda menghidupkan mesin mobil. Hal ini berlaku sebaliknya, matikan AC sebelum mesin mobil dimatikan.

7. Jaga kebersihan kabin mobil

Auto2000 mengungkapkan bahwa kabin mobil yang kotor dan berdebu dapat mengganggu kebersihan AC mobil. Kondisi ini dapat menyebabkan AC menjadi tidak dingin dan udara yang diembuskan juga menjadi tidak sehat karena kotor. Apalagi AC mobil menggunakan sistem sirkulasi tertutup yang memanfaatkan udara di kabin mobil untuk didinginkan secara berulang-ulang.

8. Hindari membuka kaca mobil Saat berjalan.

Pengguna mobil mesti membuka kaca mobil karena kondisi tertentu, seperti ketika membayar tol atau parkir. Segera tutup kaca mobil agar kotoran tidak banyak masuk ke kabin mobil.

Usahakan jangan membuka kaca mobil jika tidak ada kepentingan agar kabin tetap sejuk dan kerja AC tidak terlalu berat karena udara di dalam mobil selalu dingin.

9. Jangan merokok di dalam mobil.

Aroma tidak sedap dari asap rokok sangat sulit dihilangkan dan akan menempel di berbagai sudut kabin mobil. Asap rokok juga mempunyai potensi masuk ke dalam sistem sirkulasi AC mobil sehingga udara dan aroma tidak sedap akan bercampur dengan udara pendingin kabin.

Asap rokok juga akan menempel di filter kabin atau filter AC, yang menyaring udara dari AC mobil. Filter yang kotor akan memperpendek usia pakai dan dapat memicu kerusakan.

10. Bersihkan filter AC mobil.

Filter AC mobil atau ada yang menyebutnya sebagai filter kabin adalah penyaring udara untuk mendinginkan kabin mobil.

Posisi filter AC biasanya berada di dasbor dan mengambil udara dari sisi kaki penumpang depan. Lokasi ini sangat rentan kotor. Oleh karena itu pemilik mobil harus memastikan kebersihan filter AC.

Apabila AC mobil terasa sudah tidak segar dan kurang nyaman, pemilik mobil dapat berkonsultasi dengan service advisor bengkel agar dilakukan pengecekan atau pembersihan.

11. Gunakan pengharum mobil yang sesuai.

Aroma wangi yang keluar dari pengharum mobil belum tentu cocok untuk semua orang. Maka gunakan parfum dengan aroma netral atau tidak menyengat.

Menurut Auto2000, Pemilihan pengharum ruangan yang tidak sesuai dapat membuat AC cepat kotor dan merusak interior mobil, seperti meninggalkan bercak noda. Jenis bahan pengharum mobil juga perlu mendapat perhatian khusus, sebab kandungan kimia pada bahan pengharum akan mengotori kondensor AC.

12. Selalu servis berkala.

Servis berkala AC mobil dan komponen lain secara keseluruhan akan membuat kondisi mobil selalu prima. Auto2000 menyarankan servis berkala mengacu kepada buku panduan perawatan mobil, yakni setiap enam bulan atau 10.000 km pemakaian.

Demikianlah tips cara merawat AC mobil agar AC selalu dalam kondisi baik.

Perawatan secara berkala pada AC mobil dapat memberikan manfaat AC mobil lebih tahan lama juga membuat udara yang keluar dari AC akan lebih dingin, segar dan beraroma sehat.

IDRIS BOUFAKAR

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus