Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Motor

Djogja Antique Day, Upaya Penjual Keris Dapatkan Motor Antik DKW 1961

Gilar menyatakan lebih menyukai motor antik dibanding orang seumurannya yang lebih banyak mengidamkan motor modern sport atau matik bongsor.

3 Agustus 2022 | 15.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Rasa cinta kepada sepeda motor antik membuat penggemar berusaha keras mendapatkannya. Kondisi itu dialami pemuda 23 tahun asal Yogyakarta, Gilar Alam Ardiansyah Putra.

Pria yang sehari-harinya berjualan barang pusaka seperti keris dan pusaka antik secara online itu bahkan rela menjual motor barunya untuk mendapatkan motor antik DKW Hummel Super 1961. Motor DKW kuno itu dilihatnya di lapak online medio Ramadan 2019.

"Saya waktu itu langsung jual Yamaha Mio saya yang baru berusia dua minggu agar uangnya bisa saya pakai membeli motor ini," kata Gilar yang juga anggota Motor Antik Club (MAC) Yogyakarta kepada Tempo pada Minggu lalu, 31 Juli 2022.

Dari modal menjual sepeda motor ditambah sedikit tabungannya, Gilar bisa mendapatkan motor lansiran pabrikan Jerman itu seharga Rp 15 juta. Gilar pun bersemangat akan membawa motor itu ke acara Djogja Antique Day 2022 pada 5-6 Agustus di Jogja Expo Center (JEC).

Dia menceritakan motor DKW Hummel Super 1961 diantar subuh-subuh oleh pemiliknya dari Solo ke rumah Gilar Alam. "Kondisinya masih bagus, bisa jalan, panel-panel sebagian besar juga berfungsi."

Menurut Gilar, motor itu berbeda dengan motor klasik umumnya karena motor itu sangat ramping bahkan mirip sepeda. DKW Hummel Super 1961 penggeraknya mesin yang didukung sistem kayuh layaknya sepeda angin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kapasitas mesin DKW Hummel Super 1961 itu 50 cc tiga percepatan. Gilar tak menemukan masalah ketika menungganginya keliling area Provinsi Yogyakarta - Jawa Tengah. Kecepatan maksimalnya 50 km/jam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gilar menyatakan lebih menyukai motor antik dibanding orang seumurannya yang lebih banyak mengidamkan motor modern bergaya sport atau jenis matik bongsor. Motor buatan DKW dari Jerman dinilainya unik, bahkan 90 persen bodinya masih orisinal.

Motor ini memang didesain untuk transportasi jarak pendek, seperti ke pasar atau tempat pertemuan. Gilar memberikan tips merawat motor tua itu, yakni jangan kelewat mengganti oli samping.

"Saya tak berniat menjual motor antik ini," ucapnya.

BacaCerita Seniman Jogja Turing Naik Motor Antik

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus