Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Motor Antique Club Indonesia (MACI) Yogyakarta kembali menggelar Djogja Antique Day akhir pekan ini, Jumat hingga Sabtu, 9-10 Agustus 2024. Setidaknya 6.000 pengendara atau bikers dari seluruh penjuru Tanah Air dan sejumlah negara ditargetkan menghadiri event yang dipusatkan di pelataran Jogja Expo Center atau JEC Yogyakarta itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pantauan Tempo, pada saat pembukaan event itu pada Jumat petang, ribuan bikers telah memadati area pelataran JEC. Mereka turut membawa motor-motor lawas mulai dari keluaran 1930 hingga 1960-an.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka langsung menyaksikan hiburan dari panggung yang menampilkan berbagai pertunjukkan musik dan kesenian. Warung-warung angkringan bertebaran di sudut sudut pelataran area itu termasuk para pedagang merchandise.
"Pada hari pertama ini mungkin ada sekitar 4.000 an bikers yang sudah hadir, tapi puncaknya Sabtu nanti ketika yang dari mancanegara berdatangan," kata Ketua MACI Yogyakarta, Atmaji Aprilianto di lokasi.
Suasana perhelatan Djogja Antique Day di Yogyakarta yang berlangsung Jumat hingga Sabtu, 9-10 Agustus 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Komunitas Motor Antik
Atmaji menuturkan, sejumlah momunitas motor antik dari Tanah Air telah memastikan menghadiri event ini, seperti dari Kalimantan dan Aceh.
"Komunitas motor yang dari luar Jawa itu sudah konfirmasi berangkat dari wilayah masing masing sejak Senin (5 Agustus), mereka semua mengendarai motornya ke Jogja, bukan di-towing (diangkut jasa pengiriman)," kata Atmaji.
Dengan perjalanan darat itu, kata Atmaji, ada sebuah proses dan kepuasan tersendiri ketika menghadiri event yang berjuluk lebarannya para pecinta motor klasik itu.
Sedangkan komunitas pecinta motor antik dari mancanegara yang terkonfirmasi hadir langsung ke event itu seperti dari Malaka, Malaysia dan Thailand.
"Yang dari Malaysia sebanyak 7 bikers, dari Malaka 4 dan dari Thailand ada 2," kata Atmaji.
Pengenalan Seni Budaya Yogyakarta
Atmaji membeberkan, gelaran tahun ini dikonsep berbeda dengan sebelummya. Sebab event yang ada dipersiapkan lebih pada pengenalan seni budaya Yogyakarta pada para bikers yang hadir dari berbagai penjuru itu.
Saat pembukaan misalnya, para bikers disambut aksi tari tradisional yang musik pengiringnya dikemas modern diwarnai unsur otomotif. Ada juga kirab budaya. Bahkan sambutan pun dibuat berbahasa Jawa dengan disertai terjemahan tertulis berbahasa Indonesia.
Tagline yang diusung gelaran tahun ini yakni Yogaskata. Semua komunitas motor tua di seluruh Indonesia diajak untuk datang dan mengenal lebih jauh tentang Jogja.
Pelaksana Harian Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Anita Verawati yang turut hadir dalam pembukaan event itu menuturkan event Djogja Antique Day bermanfaat mendongkrak kunjungan wisata ketika Yogya sedang dalam masa low season alias bukan musim liburan panjang. "Adanya event ini bisa mengerek lama tinggal wisatawan, terutama kalangan peminat hobi motor, karena digelar pada akhir pekan," kata dia.
Pilihan Editor: Pentas Rebon di Taman Budaya Yogyakarta Hadir Lagi, Campuran Seni Ketoprak, Teater, dan Dagelan Mataraman