Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Mobil

Elon Musk Beberkan Alasan Mobil Listrik Tesla Mulai Beralih ke Baterai LFP

CEO Tesla Elon Musk menjelaskan alasan mengapa mobil listriknya menggunakan baterai LFP. Simak informasi lengkapnya di artikel ini:

23 Januari 2024 | 13.00 WIB

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Perbesar
CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Baterai LFP atau lithium ferro phosphate ramai diperbincangkan usai Debat Cawapres 2024 antara Gibran Rakabuming Raka dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Minggu 21 Januari 2024 kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Saat itu, Gibran menyebut pihak Cak Imin melakukan kebohongan lantaran menyebut Tesla tidak lagi memakai nikel untuk mobil listriknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tesla tidak pakai nikel, ini kan kebohongan publik. Mohon maaf, Tesla itu pakai nikel Pak, dan sekarang kita itu Indonesia adalah negara yang punya cadangan nikel terbesar sedunia," ucap Cawapres dari nomor urut 2 ini.

Terlepas dari perdebatan tersebut, Elon Musk sempat membicarakan soal menggunakan baterai LFP untuk mobil listriknya. Dilansir dari Reuters pada April 2023, Elon Musk menyebut akan memperluas penggunaan baterai LFP agar mobil listriknya terjangkau.

Elon Musk telah memperjuangkan teknologi baterai LFP yang didominasi oleh pemasok di Cina. "Sebagian besar proyek elektrifikasi adalah sel berbasis besi," kata Elon Musk seperti dikutip Tempo dari Reuters hari ini, Selasa, 23 Januari 2024.

LFP saat ini digunakan Tesla pada truk listrik berat jarak pendek, yang disebut semi ringan. Tesla menyebut usulan mobil listrik kecilnya akan menggunakan baterai LFP berkapasitas 53 kilowatt-jam (kWh). Tesla menambahkan pihaknya juga akan menggunakan baterai LFP pada kendaraan ukuran menengahnya, yakni Model 3 dan Model Y.

Meski begitu, Tesla masih menggunakan baterai berbahan nikel untuk sebagian besar mobil listrik Model 3 dan Model Y yang dijual di Amerika Serikat. Elon Musk menyebut kelimpahan dan murahnya harga besi menjadi faktor utama mengatasi kelemahan yang menghambat adopsi sel LFP secara global.

Baterai LFP memang lebih besar dan berat, tetapi memiliki energi lebih kecil dan jangkauannya pendek. Namun, baterai LFP cenderung menimbulkan risiko kebakaran yang lebih kecil dibanding baterai berbasis nikel, serta memiliki usia pakai lebih panjang dan diklaim harganya lebih murah.

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus