Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kendaraan listrik menjadi primadona di berbagai negara dunia, pasalnya kendaraan listrik diyakini merupakan salah satu solusi atas permasalahan polusi udara dan semakin menipisnya jumlah bahan bakar fosil global. Selain dibuatkan kebijakan untuk mendorong peningkatan penjualan kendaraan listrik, sebagai upaya untuk membuat kendaraan listrik sebagai moda transportasi utama, turut pula diperingati harinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir dari laman Worldevday.org, hari kendaraan listrik di dunia diperingati setiap 9 September. Hari Kendaraan Listrik Sedunia atau World Electric Vehicle Day mulai diperingati sejak 2020 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masih dilansir dari laman yang sama, hari kendaraan listrik sedunia telah menyatukan berbagai elemen seperti perusahaan, individu, dan pembuat kebijakan untuk terus berkomitmen mendukung agenda transisi energi dari fosil ke listrik. Sebelumnya, hari kendaraan listrik sedunia telah berhasil mendapatkan perhatian dari beberapa pemerintah dunia seperti Parlemen Inggris dan dirayakan secara resmi oleh Amerika Serikat.
Selain itu, hari kendaraan listrik sedunia pada 2022 lalu berhasil mendapat sebanyak 300 juta impresi di Twitter dengan beberapa produsen kendaraan listrik yang ikut bergabung dalam agenda seperti Ford, NIO, ABB, Parker Lord, dan Leaseplan. Pada perayaan hari kendaraan listrik sedunia tahun ini, World EV Day selaku pihak yang pertama kali menggagas kampanye di media sosial dengan tagar #DriveChange sebagai bentuk partisipasi untuk mendukung transisi perubahan energi.
Infrastruktur Kendaraan Listrik di Indonesia
Sebagai upaya untuk mendukung transisi kendaraan listrik di Indonesia, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian merilis kebijakan yang mensubsidi pembelian kendaraan listrik, khususnya sepeda motor listrik. Seperti dilansir dari laman Menpan.go.id, pemerintah akan memberikan bantuan subsidi untuk pembelian motor listrik roda dua sebesar Rp 7 juta per unit dengan kuota 200 ribu unit motor.
Namun demikian, selain mendorong penjualan kendaraan listrik melalui subsidi pembelian kendaraan listrik, pemerintah juga menggandeng beberapa pihak untuk membangun infrastruktur penunjang kendaraan listrik. Seperti dilansir dari laman Indonesia.go.id, infrastruktur penunjang kendaraan listrik di Indonesia dapat disebut dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU
Menurut Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2023 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik, SPKLU kemudian dibagi menjadi 5 jenis berdasarkan dayanya, yakni SPKLU daya sangat cepat, SPKLU daya cepat, SPKLU daya medium, SPKLU daya lambat-medium, dan SPKLU daya lambat. Masih dilansir dari laman yang sama, terdapat setidaknya 842 SPKLU yang tersebar di 388 lokasi di seluruh Indonesia per April 2023.
Jumlah tersebut masih jauh dari jumlah yang ditargetkan oleh pemerintah Indonesia dalam konteks stasiun pengisian baterai. Seperti dilansir dari riset yang dilakukan oleh ERIA, pemerintah menargetkan sekitar 1.030 SPKLU telah tersebar di seluruh Indonesia pada 2023.
Kelebihan dan Kekurangan Kendaraan Listrik
Dengan terbatasnya jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik, hal tersebut dapat menjadi salah satu kekurangan dalam penggunaan kendaraan listrik. Namun demikian, selain kekurangan tersebut, berikut deretan kelebihan dan kekurangan penggunaan kendaraan listrik.
Kelebihan
- Menghemat biaya bahan bakar
- Mengurangi emisi
- Minim perawatan
- Baterai dapat diisi di rumah
Kekurangan
- Jangkauan atau jarak tempuh terbatas
- Pengisian baterai cukup lama
- Biaya perbaikan atau ganti baterai yang masih relatif tinggi
- Menghasilkan limbah baterai
RENO EZA MAHENDRA I RIZKI DEWI A. I VIVA AGARTA F.