Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Otomotif

Honda e Generasi Baru Tidak akan Dikembangkan, Konsumen Lebih Tertarik ke SUV Listrik

Honda tidak akan membuat generasi baru untuk Honda e karena pabrikan mobil Jepang ini ingin berfokus pada SUV listrik.

26 Juli 2023 | 12.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Honda tidak akan membuat generasi baru untuk Honda e karena pabrikan mobil Jepang ini ingin berfokus pada SUV listrik, setidaknya untuk pasar Eropa. Ini artinya Honda e yang ada sekarang akan menjadi model terakhir dari segmen city car listrik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tidak akan ada lagi mobil seukuran Honda e, saya bisa mengatakannya dengan percaya diri. Permintaan pasar di Inggris adalah sektor SUV, maka dari itu fokusnya ada di sana. Ini adalah rangkaian produk yang dipimpin pasar. Selama pasarnya ada di situ, kami akan terus dorong SUV," kata Head of Automobile Honda UK Rebecca Adamson, dikutip dari laman Carscoops hari ini, Rabu, 26 Juli 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, nampaknya rencana tersebut hanya berlaku untuk wilayah Inggris dan Eropa. Sebab, Honda sebelumnya mengonfirmasi sedang mengembangkan mini EV komersial dan penumpang untuk pasar Jepang sebagai bagian dari 30 mobil listrik yang diluncurkan pada tahun 2030.

Honda e merupakan mobil listrik mini yang melakoni debut perdananya pada tahun 2019, dua tahun setelah mobil konsepnya diperkenalkan. Mobil listrik ini tampil dengan gaya retro dan teknologi mumpuni di bagian interior, namun jarak tempuhnya masih terbatas.

Honda e di Indonesia

Di Indonesia, PT Honda Prospect Motor (HPM) telah memperkenalkan mobil listrik Honda e. Namun, HPM mengonfirmasi bahwa mobil listrik mungilnya tidak akan dipasarkan di Tanah Air.

"Ini hanya memperkenalkan teknologi Honda e:Technology. Honda e tidak akan dijual di sini,” kata Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM Yusak Billy saat ditemui di Karawang, Senin, 10 April 2023.

Adapun alasan Honda enggan memasarkan Honda e di Indonesia karena pabrikan mobil Jepang ini masih ingin mempelajari teknologi mobil listriknya. Selain itu, Honda juga masih meriset kebutuhan konsumen terkait mobil listrik ini.

"Segmen dan model apa sih yang benar-benar diminati konsumen, itu harus dipelajari dengan matang. Tapi sudah jelas, 2040 secara bertahap kita akan ke arah full elektrifikasi,” jelas Billy.

Honda e sendiri pertama kali diluncurkan pada tahun 2019 di ajang Frankfurt Auto Show, Jerman. Mobil listrik ini memiliki ukuran yang tidak jauh berbeda dengan Honda Brio, memiliki panjang 3.890 mm, lebar 1.750 mm, dan tinggi 1.510 mm.

Bicara spesifikasi, Honda e dibekali motor penggerak listrik yang menghasilkan tenaga 154 PS dan torsi 315 Nm yang disalurkan ke roda belakang. Akselerasi dari 0 hingga 100 km per jam dapat dituntaskan dalam waktu 8,3 detik.

Motor penggerak listrik tersebut ditenagai baterai Lithium-ion berdaya 35,5 kWh yang mampu menempuh jarak maksimal 220 kilometer. Paket baterai ini dilengkapi sistem pendingin air untuk menjaga suhu baterai tetap stabil.

Selain itu, mobil listrik ini juga sudah didukung fitur single pedal dan regenerative braking yang berfungsi mengisi daya baterai saat mobil melakukan deselerasi. Pengisian dayanya membutuhkan waktu 30-35 menit menggunakan DC charger (50/100 kW), sementara menggunakan AC charger (6,6 kW) memerlukan waktu 4,1 jam.

Honda e telah dipasarkan di negara asalnya, Jepang dengan banderol mulai 4,51 juta yen atau setara Rp 500 jutaan. Selain itu, mobil listrik ini juga telah dijual di Inggris dengan harga 38.120 poundsterling atau sekitar Rp 700 juta.

DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus