Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Otomotif

Mengenal Pertamax Green 95, BBM Bioetanol dari Pertamina

BBM Bioetanol yang disebut Pertamax Green 95 ini diklaim memiliki beragam manfaat, salah satunya adalah mampu menurunkan emisi gas buang.

4 Juli 2023 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina berencana meluncurkan bahan bakar minyak terbaru dengan research octane number (RON) 95 pada Juli 2023. BBM nonsubsidi ini diberi nama Pertamax Green 95. Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menyatakan bahwa BBM baru ini akan dijual dengan harga yang kompetitif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surabaya menjadi lokasi pertama penjualan Pertamax Green 95, namun hanya akan tersedia di 10 SPBU Pertamina. Surabaya dipilih karena dekat dengan pabrik etanol yang berlokasi di Mojokerto.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui tentang Pertamax Green 95:

1. Kandungan Pertamax Green 95

Bahan bakar baru ini mengandung campuran beroktan 92 dengan etanol 5 persen. Bahan bakar dengan angka oktan RON 95 ini disebut sebagai Pertamax Green 95 yang diproduksi dari hasil fermentasi tetes tebu atau molases. 

2. Manfaat Pertamax Green 95

BBM Bioetanol yang disebut Pertamax Green 95 ini diklaim memiliki beragam manfaat, salah satunya adalah mampu menurunkan emisi yang dikeluarkan kendaraan bermotor. Sehingga BBM ini lebih ramah lingkungan untuk digunakan sehari-hari.

3. Harga Pertamax Green 95

Kisaran harga BBM ini diperkirakan akan mengikuti kisaran harga BBM RON 95 seperti Shell V-Power dengan RON 95 dijual seharga Rp 13.400 per liter dan BP Ultimate dengan RON 95 yang dijual seharga Rp 13.400 per liter. Harga tersebut tentu dapat berubah mengikuti harga pasaran. 

4. Bioetanol Bersifat Higroskopis

Bioetanol bersifat higroskopis atau penyerapan air yang besar, sehingga beberapa komponen kendaraan bermesin perlu disesuaikan agar tidak menimbulkan masalah yang cukup serius seperti mempercepat karat di komponen kendaraan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu produsen kendaraan niaga bermesin diesel menggunakan BBM Bio Solar dengan jenis B30, disertai penambahan minyak nabati yang mencampur 3 persen etanol, namun ternyata berujung mempercepat karat di seluruh area kendaraan. Sehingga komponen kendaraan harus dipersiapkan sebaik mungkin sebelum menggunakan jenis BBM baru. 

5. Perlu Melakukan Uji Coba Terlebih Dahulu

BBM baru dari bioetanol ini perlu dilakukan uji coba pada berbagai produk kendaraan bermotor di Indonesia. BBM jenis ini sebelumnya telah berhasil digunakan dengan baik di Brazil. Setidaknya, ada rujukan penggunaan BBM jenis ini dan kendaraan bermotor yang menggunakan BBM bioetanol tidak memiliki kendala. 

DINI DIAH | NUR QOMARIAH

Pilihan Editor: Pertamina Bakal Luncurkan Bioetanol di 10 SPBU Surabaya

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus