Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Excecutive Vice President & COO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Dyonisius Beti menanggapi soal PT Astra Honda Motor (AHM) yang baru saja meluncurkan Honda PCX Electric pada Kamis 31 Januari 2019 lalu.
Menurut Dyon, Yamaha sudah menguji coba EV yang ada dan sudah menyiapkan bahkan secara global sudah puluhan tahun lalu meluncurkan produk produk electric di pasar eropa dan sebagainya.
Baca: Yamaha E Vino Belum Dijual, Ini Alasannya
Khusus untuk pasar Indonesia, lanjut dia, kami masih menunggu infrastrukturnya. Tentu Yamaha ready dengan teknologi, hanya saja kami tidak bisa mengomentari kompetitor. "Merek sebesar Yamaha perlu memperhatikan banyak faktor, salah satu faktor utamanya adalah kepuasan konsumen tentang charging dan baterai," ujarnya di Jakarta pada Senin, 4 Februari 2019.
Selain itu, menurut Dyon, juga harus perhatikan buangan limbah karena baterai itu sangat beracun sekali. Bagaimana cara pengolahannya, fast chargingnya, dan juga saat banjir.
"Targetnya kami tentu melihat perkembangan pasar, pemerintah menentukan 2025 ada 20 persen kendaraan listrik di jalanan, tentu kami akan mengikuti pasar ini. Kami akan bekerjasama dengan semua pemerintah, tentang bagaimana industri mengembangkan suatu sistem baterai atau fast charging yang sama," ujarnya.
Simak: Di Jepang, Yamaha E Vino Dijual dengan Harga Rp 26 Juta
Namun, kata dia, sampai sekarang belum ada standar industrinya dan pemerintah sedang menggodok peraturan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini