Pengiriman Mobil Listrik Pakai Kapal Kargo Masih Berisiko Tinggi

TEMPO.CO, Jakarta - Pengiriman mobil listrik menggunakan kapal kargo atau via jalur laut dinilai masih terlalu berisiko. Berdasarkan laporan Reuters, peralatan pemadam kebakaran yang dipasang di kapal tidak sesuai untuk memadamkan kebakaran yang disebabkan dari mobil listrik.

Misalnya, pada peristiwa kapal kargo Fremantle Highway terbakar di lepas pantai Belanda. Kapal itu membawa 498 mobil listrik dan kebakaran yang terjadi itu diduga berasal dari salah satu mobil listrik yang terbakar dan sulit untuk dipadamkan.

Kebakaran kendaraan listrik bukanlah masalah baru dan kapal-kapal kargo yang mengangkut mobil listrik ini perlu memperbarui teknik dan peralatan mereka untuk menghadapi kebakaran yang disebabkan kobaran dari baterai Lithium. Seperti diketahui, kebakaran yang melibatkan baterai Lithium ini sulit untuk dipadamkan.

Menurut sebuah artikel dari International Association of Fire and Rescue Services, diperlukan sebanyak 40.000 galon air untuk memadamkan mobil listrik Tesla yang terbakar. Api yang berasal dari baterai Lithium memiliki energi dua kali lipat dari api biasa dan dapat mengalami pelarian termal.

Dalam kasus kebakaran yang terisolasi, petugas pemadam kebakaran dapat menggali lubang air dan membuang mobil yang terbakar tersebut ke dalam lubang itu. Pada kebakaran yang terjadi di kapal, pemadaman lebih sulit untuk dilakukan karena akses yang terbatas dan petugas harus menggunakan alat pelindung diri (APD) dan peralatan yang tepat.