Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengusaha jual beli mobil bekas Harjono (37) mengatakan bahwa pasar Mitsubishi L300 di Kulon Progo, Yogyakarta, masih bagus. Informasi itu ia sampaikan ketika hadir dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) di Kompleks Candi Banyunibo, Sleman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, sejak 2016 lalu pasar mobil bekas L300 masih positif seiring berkembangnya bisnis logistik dan pasar mobil niaga ringan. Bahkan, kata dia, saat pandemi Covid-19 L300 masih banyak yang cari. Pada masa itu, penjualan mobil bekas pikap itu justru meroket.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Harjono menceritakan, dalam sebulan dirinya bisa menjual rata-rata 5 unit Mitsubishi L300. Bahkan dirinya juga beberapa kali mampu melakukan transaksi jual beli mobil pikap tersebut hingga 16 unit dalam sebulan.
“Agustus tahun lalu misalnya, bisa sampai 16 unit. Kenapa L300 ini pasarannya masih tinggi? Kalau menurut saya, pebisnis muda saat ini, khususnya yang masuk ke usaha logistik, sangat tertarik dengan ketangguhan L300,” kata dia.
“Sejauh ini saya memang nggak pernah beli L300 baru. Second semua. Harga second itu ringan, nggak perlu kredit, kalau kredit pun angsurannya ringan. Harga purnajualnya pun, percaya nggak percaya, lebih sering menguntungkan,” tambah dia.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa alasan lakunya mobil bekas Mitsubishi L300 bukan hanya karena ketangguhannya. Akan tetapi karena konsumsi bahan bakar mobil pikap tersebut cukup efisien atau irit.
“L300 yang saya pakai saat ini, untuk mobilitas sehari dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB, rata-rata hanya menghabiskan BBM Rp 70.000 hingga Rp 100.000. Bagi pelaku usaha seperti saya ini sangat menguntungkan,” jelas dia.
Pilihan Editor: Seberapa Irit Mitsubishi L300 Euro 4 dari Versi Sebelumnya?
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto