Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko memberikan tanggapan terkait teknologi Nikuba. Teknologi itu diklaim dapat mengubah air jadi bahan bakar untuk kendaraan bermotor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Nikuba menjadi perbincangan hangat setelah seorang warga Indonesia bernama Aryanto Misel yang mengklaim berhasil menemukan teknologi tersebut. Bahkan temuannya itu disebut-sebut menarik minat Ferrari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aryanto Misel sempat mengatakan bahwa dirinya tidak membutuhkan dukungan BRIN karena dirinya mengklaim sudah dibantai habis-habisan. Namun menurut Kepala BRIN Laksana Tri Handoko pihaknya terbuka untuk bekerja sama dengan siapapun.
“Kalau Nikuba secara prinsip kita kan membuka diri, karena kami punya fasilitas untuk bagaimana masyarakat yang punya inovasi itu bisa mendapatkan pengakuan,” kata dia saat ditemui di InaRI Expo 2023 dan IEMS 2023 di Cibinong.
“Untuk mendapatkan pengakuan itu tentu harus ada proses. Proses yang sifatnya saintifik. Tapi kita tidak memaksa, kalau yang mau ya silakan, kalau yang tidak, dia tidak boleh mengklaim sebagai inovasi,” tambah Handoko.
Lebih lanjut Handoko menjelaskan bahwa pihak BRIN sudah bertemu dengan Aryanto Misel saat melakukan pertemuan dengan pbarikan otomotif asing di Italia beberapa waktu lalu. Namun sampai saat ini, menurut Handoko, BRIN belum melakukan penelitian terkait teknologi Nikuba.
“Sudah (ketemu). Sebenarnya yang ke Italia itu kan dengan periset BRIN juga,” ujar Handoko. “Kami belum melakukan riset khusus terkait nikuba. Karena itu kan harus dengan yang penemunya.”
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto