Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) telah menyiapkan berbagai langkah untuk menyambut era elektrifikasi di Tanah Air. Kesiapan itu juga termasuk dalam mengatasi limbah baterai mobil listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Umum Periklindo Moeldoko menyebutkan bahwa pihaknya telah memikirkan beberapa cara untuk mengatasi masalah limbah baterai kendaraan listrik. Tidak hanya saat ini, namun Periklindo juga siap untuk mengatasi limbah baterai di masa mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasalnya, menurut Moeldoko, teknologi baterai bisa terus berkembang dari waktu ke waktu. Moeldoko juga memastikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah memikirkan isu limbah baterai mobil listrik.
“Kesadaran-kesadaran untuk sistem sustainable itu saya pikir sudah terbangun di berbagai sektor, dan limbah menjadi atensi bagi siapa pun. Kita selalu mencari sumber-sumber baru untuk bahan-bahan baterai,” kata dia kepada Tempo.co.
Sementara itu, Sekjen Periklindo Tenggono Chuandra Phoa menjelaskan bahwa pihaknya bakal menyiapkan sistem daur ulang pada limbah baterai kendaraan listrik. Periklindo, kata dia, akan menyediakan tempat penampungan sampah baterai mobil listrik.
“Jadi sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan masalah ini (limbah baterai). Jadi recycle total. Limbah ini ada yang khusus untuk bikin olahannya. Nanti ini bisnisnya besar. Dan di luar negeri juga sama. Kita kan sudah ada investasi di Indonesia,” jelas dia kepada Tempo.co.
Periklindo sendiri memastikan bahwa perusahaan Indonesia telah menyiapkan pabrik baterai kendaraan listrik untuk mempercepat era elektrifikasi. Nantinya pabrik baterai lokal tersebut bakal memulai produksinya pada akhir tahun ini.
Tenggono Chuandra menyebutkan bahwa pabrik baterai kendaraan listrik itu bakal dioperasikan oleh perusahaan bernama Gotion. Dirinya mengatakan bahwa proses pembangunan pabrik itu lebih cepat dibandingkan produsen-produsen asing lainnya.
“Akhir tahun ini sudah ada produsen baterai mobil Indonesia. Sudah dibangun dan lagi disiapin semuanya. Bahkan lebih cepat (persiapannya) dari CLTL atau LG. Akhir tahun ini sudah keluar. Jadi motor-motor ini akan mencapai 40 persen. Tahun depan sudah makin banyak lagi,” jelas dia.
“Dan itu (produsen baterai) member kita. Pada pameran (Periklindo Electric Vehicle Show/PEVS 2023) akan ikut. Baterai cell-nya bikin di sini dengan Gotion. Pertama kali akan diperkenalkan pada pameran PEVS,” tutup dia.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto